Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Karya Sineas Indonesia Jadi Film Terbaik di TOKYO FILMeX 2017

Lewat film The Seen and Unseen karya Kamila dan Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak arahan Mouly, mereka berhasil menang di TOKYO FILMeX 2017 International Film Festival sebagai Film Terbaik.

Pergelaran ke-18 ini berlangsung di Tokyo, Jepang, pada 18 hingga 26 November 2017.

Memilih dua film sekaligus sebagai pemenang Film Terbaik adalah sesuatu yang langka terjadi dalam festival tersebut.

Sementara, dalam pernyataan tertulisnya dua produser film tersebut, Ifa Isfansyah (The Seen and Unseen) dan Rama Adi (Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak), mengutarakan rasa syukur serta bangga mereka.

"Menonton The Seen and Unseen dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak buat saya adalah perayaan terhadap keragaman sinema Indonesia. Dua film yang berbeda sekali bentuk dan cara bertuturnya, tapi mempunyai kekuatan yang sama pada saat atau setelah menontonnya," kata Ifa.

"Saat kedua film ini dipilih untuk menjadi juara bersama di ajang festival film internasional seperti Tokyo Filmex, tentu saja buat saya ini adalah kemenangan untuk keragaman film Indonesia," sambung suami Kamila ini.

"Terimakasih atas apresiasi dari Tokyo Filmex. Penghargaan ini untuk sinema Indonesia," kata Rama Adi.

Sebelumnya, Film The Seen and Unseen dinobatkan sebagai Film Remaja Terbaik dalam ajang Asia Pacific Screen Awards 2017.

Film ini mengisahkan Tantri (Thaly Kasih) dan Tantra (Gus Sena), kembar 'buncing' (perempuan dan laki-laki), dalam menghadapi kehilangan melalui imajinasi anak-anak yang ditampilkan dengan tari dan nyanyian.

Film ini akan bisa disaksikan untuk kali pertama di Indonesia pada Desember 2017 dalam Jogja Asian Film Festival. Lalu baru akan tayang di bioskop-bioskop Tanah Air pada awal 2018.

Sementara, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak yang sedang tayang di bioskop Indonesia mengisahkan tentang seorang janda asal Sumba bernama Marlina (Marsha Timothy) yang rumahnya didatangi tujuh perampok.

Ia kemudian memenggal kepala pimpinan perampok itu Markus (Egi Fedly), kemudian membawa kepalanya dalam sebuah perjalanan panjang ke kantor polisi.

https://entertainment.kompas.com/read/2017/11/30/135838810/dua-karya-sineas-indonesia-jadi-film-terbaik-di-tokyo-filmex-2017

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke