BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan MLDSPOT Content Hunt 2
Salin Artikel

Warga Bandung Bikin Gitar Akustik Paling Tipis di Dunia

Mulanya adalah petikan senar yang memantulkan suara ke dalam ruang udara di bodinya. Selanjutnya, resonansi tercipta dan membuat bagian dalam muka serta belakang bodi gitar bervibrasi.

Prinsip yang dipaparkan Ian Billington dalam The Physics of the Acoustic Guitar ini pun tidak lekang dimakan zaman. Karenanya pula, pembuat gitar akustik dari masa ke masa terus membuat desain yang bisa menampung ruang udara untuk menciptakan resonansi: sebuah bodi dengan ruangan.

Namun, dengan prinsip yang sama itu pula, tidak akan mengherankan jika muncul pertanyaan kritis, kapan sebuah gitar bisa berubah dari pakem itu? Kapan desain gitar diciptakan dengan bentuk setipis mungkin? Terlebih lagi, zaman kini menuju ke arah teknologi mikro.

Rupanya tidak perlu melanglang buana untuk menemukan sosok yang bisa menjawabnya. Sebab, seorang warga asal Bandung, Indonesia, bernama Raka Shiddiq, sudah membuat gitar tersebut.

Tebal bodi gitarnya tidak sampai 1 cm atau tepatnya 8 mm. Ukuran ini bisa sepuluh sampai belasan kali lebih tipis dari bodi gitar akustik pada umumnya.

Makanya, sekali dilihat, gitar tersebut langsung punya daya tarik dan membangun animo. Alasan ini pula yang membuat gitar tersebut dinamai "Anymo".

Lantas sejauh apa Anymo mendapatkan animo? Bukan cuma dari dalam negeri, melainkan juga luar negeri.

Gitar ini dipamerkan di sejumlah negara, seperti dalam ajang South by South West (SXSW) 2017 di Austin, Amerika Serikat, serta Salone Del Mobile Milano 2017 di Milan.

Bahkan, gitar Anymo mendapatkan predikat The Most Marketable Product Business of Design di Hongkong pada tahun 2016.

Bunyi dari ruang mikro

Dengan tipisnya ukuran gitar Anymo, pertanyaan umumnya adalah bagaimana gitar ini bisa mengeluarkan bunyinya ketika senarnya dipetik.

Raka menjelaskan bahwa sekalipun ruang yang tersedia cukup kecil, ia bisa memanfaatkan penciptaan bunyi dari ruang mikro. Istilah tersebut dinamai "microchamber".

"Kalau kita lihat, gitar itu ada ruang resonansinya yang setebal itu. Di Anymo ini, ruangnya itu kami perkecil. Nah, itu kami namakan dengan microchamber. Jadi si microchamber ini bikin volume suaranya jadi keras walaupun ini tipis," kata Raka yang sudah membuat gitar sejak 2001.

Punya kesempatan belajar cukup lama membuat dia bisa menyempurnakan suara Anymo dengan menyematkan sistem undersaddle piezo. Sistem yang memanfaatkan area ujung masuknya senar ini mampu menghasilkan suara tanpa noise.

Raka juga memanfaatkan kayu sonokeling dan rosewood. Selain dua jenis kayu tersebut, ia tengah melakukan sejumlah eksperimen dengan mahoni. Bahan baku ini disediakan karena pemesanannya bersifat eksklusif, artinya sesuai dengan selera pembeli.

Cerita gitar Anymo merupakan cerita mengenai inovasi. Di Indonesia, hal-hal semacam itu mungkin masih banyak, tersembunyi, ataupun belum begitu diangkat.

Gitar inovatif buatan Raka ini sendiri menjadi produk inspiratif yang diceritakan dalam salah satu konten di MLDSPOT Inspiring Product.

Saat ini diadakan pula MLDSpot Content Hunt Season 2, sebuah gerakan yang mengajak masyarakat berbagi inspirasi, baik itu sosok inspiratif, produk, tempat, ataupun komunitas menarik di Indonesia yang bersifat kekinian.

Di halaman situs dari gerakan tersebut, Anda bisa ikut menceritakan produk-produk inovatif lain, ataupun cerita mengenai sosok yang akan punya pengaruh besar dengan kegiatannya, atau mungkin juga komunitas, serta tempat-tempat unik nan inspiratif.

Dengan menceritakannya, maka orang, produk, tempat, ataupun komunitas tersebut akan sekaligus diikutkan kontes dalam MLDSpot Content Hunt Season 2.

Kontesnya sendiri akan berakhir di penghujung Juni 2018. Jadi masih ada kesempatan bagi Anda untuk turut menunjukkan kebanggaan Indonesia, seperti halnya cerita gitar tertipis di dunia tadi.


https://entertainment.kompas.com/read/2018/06/29/184700710/warga-bandung-bikin-gitar-akustik-paling-tipis-di-dunia

Bagikan artikel ini melalui
Oke