Harus Bijak
Ia meminta tokoh agama dan masyarakat bersikap lebih bijak. Perlu dikaji para teroris itu melakukan jihad untuk siapa. Mas Kastari adalah orang Singapura, tetapi mengapa melakukan jihad di Indonesia, bukannya di Singapura. Akibatnya, yang menjadi korban adalah rakyat Indonesia sendiri.
"Goblok kita kalau bantu mereka. Ayo kita tingkatkan semangat nasionalisme,” kata Ito dengan aksen suara tegas.
Sementara itu, pascapenggerebekan dan penangkapan tersangka teroris Sugiono di Warnet Mujahid Talang Banten Jalan KH Balqi, Kelurahan 14 Ulu, polisi masih menjaga ketat bangunan yang juga difungsikan sebagai Sekretariat Fakta Sumsel itu.
Garis polisi dipasang dari depan sampai belakang bangunan. Informasi di lapangan menyebutkan, Sugiono adalah mahasiswa PTN di Palembang dan ditangkap saat sedang tidur, Selasa (1/7). Sementara itu, tiga rekannya saat ini masih dikejar oleh polisi.
Aiptu Harsidi, petugas Polsekta Seberang Ulu II yang berjaga, mengatakan, bangunan bercat merah muda yang telah pudar itu dijaga selama 24 jam. Tim Densus 88 hingga saat ini belum melakukan penggeledahan susulan.
Dalam penggerebekan di tempat itu, Tim Densus 88 menyita 14 unit CPU komputer, satu di antaranya milik pelanggan yang servis, sepasang pedang, VCD jihad, dan tiga unit ponsel.
Fakta Bukan JI
Sementara itu, Forum Umat Islam Sumsel dan Tim Advokasi Martabat Umat (Tamat) kemarin menggelar jumpa pers. Pertemuan itu untuk mengklarifikasi stigma negatif yang disematkan pada Forum Gerakan Anti Permurtadan (Fakta).
Koordinator Tamat, Bahrul Ilmi Yakup MH, mengatakan, organisasi Fakta sama sekali tidak terlibat atau menjadi bagian dari JI. Fakta semata-mata hanya forum yang berdiri dengan tujuan menjaga akidah dan keyakinan umat Islam.
Tuduhan bahwa Fakta merupakan bagian dari JI, ujarnya, merupakan tuduhan yang keji dan tidak bermoral yang sengaja diembuskan untuk melemahkan umat Islam secara keseluruhan, khusunya di Sumsel.
"Penangkapan terhadap dua pengurus Fakta (Agustiawarman dan Sugianto) merupakan bagian dari skenario global yang bertujuan melemahkan umat Islam,” kata Bahrul.