Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkarya Haruslah dengan Jujur

Kompas.com - 28/12/2010, 02:48 WIB

Memulai sebuah tulisan cukup mudah, tapi mengakhirinya terkadang membingungkan, minta trik dan tips-nya teh aku ingin menjadi penulis yang memiliki soul sendiri, alias enggak ikut-ikutan doang. (Lia Julia, Bandung)

Dear Teh Lia, awalnya saya sendiri sering sulit untuk menyelesaikan satu cerita karena begitu sayang untuk mengakhiri keasyikannya sebab saya tidak tahu kapan lagi kembali bisa berkarya. Tapi, akhirnya saya belajar, karya tidak selesai hanya karena kreatornya menyelesaikan. Ia mempunyai roh dan garis hidupnya seperti bayi yang terlahir ke dunia.

Sebagai orangtua, kita tetap bisa memantau dan menikmati perkembangannya. Jadi jika anda sudah bisa memulai satu cerita, serahkan teks itu sendiri yang mengakhirinya. Biarkan ia yang menjadi "raja" dan kelak menentukan hidupnya. Anda pun tidak butuh trik untuk menjadi penulis yang memiliki jiwanya sendiri karena setiap penulis pasti memiliki ciri khasnya masing-masing.

Saya penggemar buku-buku Anda, saya memiliki hampir semua buku Anda kecuali novel Ranjang. Yang saya tahu buku itu telah lama terbit, tetapi kenapa ya, Mbak, setiap saya mencari di toko buku selalu tidak ditemukan? (Aldo Alfredo, Jakarta Selatan)

Dear Mas Aldo, mohon maaf, novel Ranjang memang belum selesai ditulis dan diterbitkan kendati idenya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Semoga novel Ranjang dapat saya selesaikan tahun ini.

Nama anda mengingatkan akan nama seorang tokoh bekas prajurit Kerajaan Demak, yakni Mahesa Djenar dalam kisah Keris Kyai Nagasasra dan Sabuk Inten karangan alm. SH Mintaredja. Apakah ayahanda memberi nama karena terinspirasi cerita itu? (Agung Prastowo, Bogor)

Almarhum ayah saya memang pengagum tokoh Mahesa Jenar. Mungkin karena saya terlahir sebagai perempuan, beliau membuat sedikit perubahan menjadi Djenar Maesa Ayu. Mengapa tidak mengadopsi nama tokoh perempuan dalam cerita yang sama, hanya beliau yang layak untuk menjawabnya, bukan saya.

Anak kami bernama Gabby, sekarang berumur 14 tahun, mempunyai hobi menulis cerita tentang kerajaan (seperti tokoh-tokoh kartun). Namun, Gabby memiliki sifat pendiam, pemalu, dan kurang berniat untuk sekolah. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana menyalurkan bakat anak saya ini? (Fenny, Kelapa Gading, Jakarta)

Sebagai seorang ibu dan eyang putri, saya paham akan kecemasan anda. Tapi, jangan khawatir, pada dasarnya hampir semua penulis/kreator punya kecenderungan sifat yang pendiam dan pemalu. Lebih senang menyendiri dan merenung. Alangkah beruntungnya jika buah hati anda sudah menemukan apa yang benar-benar diminatinya sejak dini, di saat kita tahu benar banyak sekali remaja yang masih bingung mencari jati diri.

Saran saya, beri pengertian kepada Gaby bahwa tiap manusia mempunyai hak dan kewajiban. Gaby punya hak untuk melakukan kesenangan/hobi dan anda siap mendukungnya dengan memberi keleluasaan waktu untuk membaca maupun berburu buku-kesukaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com