Delapan dari sembilan lagu di album Retro memang dicomot berasal dari album-album lama, tetapi dibuat baru tanpa kehilangan nuansa khas Chaseiro, yaitu harmoni vokal yang manis. ”Pemuda”, misalnya, sudah kehilangan alunan flute-nya, tetapi tata vokal lama khas itu masih terdengar.
Selain ”Pemuda”, ada ”Membekas Kini”, ”Awal dan Akhir Hari”, ”Shy”, ”Seandainya Sederhana”, ”Siapa Dia”, ”Sebuah Ciptaan”, ”Ceria”. Lagu baru ”Salah Cinta” justru menegaskan kembali ciri khas Chaseiro, yaitu sentuhan jazz bossa nova yang mengingatkan pada musik Sergio Mendes.
”Retro, maksudnya yang lama yang dimunculkan kembali, tetapi tidak sekadar mendaur ulang. Kami munculkan kreasi-kreasi baru tanpa meninggalkan ciri Chaseiro,” kata Candra.
Mungkin Chaseiro konsisten dengan ”kredo” yang mereka ucapkan pada lagu ”Ceria”: ”Kurasa tiada lagi harapan/ Bila waktu terbuang/ Hanya dengan bernostalgi ...”.