Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak, Pelan-pelan Beraksi

Kompas.com - 24/07/2011, 03:52 WIB

Di puncak histeria penonton, Kotak menyelesaikan lagu ”Beraksi”. Mereka bergegas ke belakang panggung dan masuk ke bus khusus. Dari dalam mobil, ketiga personel Kotak menatap penonton dan melambaikan tangan. ”Malam ini penontonnya asyik banget,” kata Tantri masih dengan napas ngos-ngosan.

Satu konser telah berlalu. Masih ada sederet jadwal konser yang harus dijalani Kotak di hari berikutnya, mulai Jakarta, Pekanbaru, sampai Korea Selatan. Dua tahun terakhir, Kotak benar-benar sibuk. Tahun lalu, kenang Tantri, dalam sebulan mereka bisa konser 22 kali dan belasan kali tampil di berbagai acara musik televisi.

”Kadang mau bertemu orangtua saja susah saking padatnya acara manggung,” tutur Chua.

Begitulah, band asal Jakarta ini memang sedang laris manis. ”Permintaan tampil di panggung dan televisi datang silih berganti. Tidak semuanya bisa kami penuhi karena jadwalnya bentrok,” ujar Erie Prasetyo, personal manager Kotak.

Kontes bakat

Kotak adalah salah satu contoh band rock rakitan industri yang sukses. Proses kelahirannya tergolong instan, yakni melalui sebuah acara kontes bakat (talent show) di TV7 (sekarang Trans7) bernama ”Dream Band” pada tahun 2004. Ajang yang diikuti ratusan musisi muda itu berhasil menjaring Cella, Icez, Pare, dan Posan. Mereka kemudian dibentuk menjadi sebuah band bernama Kotak.

Jalur kontes seperti ini—meski tidak sama persis—juga ditempuh band-band lain agar bisa menembus industri musik yang persaingannya kian ketat. 

Personel Kotak berubah tahun 2007 setelah Icez dan Pare memutuskan hengkang. Posisi mereka selanjutnya diisi oleh Tantri (vokal) dan Chua (bas). Saat ini formasi terakhir Kotak adalah Tantri, Chua, dan Cella. Adapun penggebuk drum Posan mengundurkan diri.

Sejak awal, kata Erie, Kotak memang diracik sebagai band yang bisa diterima industri musik. Karena itu, kesadaran yang terbangun di kalangan personel kotak adalah kesadaran industri. ”Kami selalu berpikir bagaimana membuat musik yang berkualitas, tapi bisa diterima industri,” ujarnya.

Salah satu jurusnya adalah Kotak menyiapkan satu-dua lagu pop rock yang lebih lembut, seperti lagu hits ”Pelan-pelan” atau ”Selalu Cinta”. Lagu-lagu seperti itu bisa diterima beragam pendengar musik mulai anak-anak, remaja, hingga orangtua. Ini bisa dilihat dari penjualan ring back tone (RBT) lagu ”Pelan-pelan” yang menembus angka 2,5 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com