Ada pun gadis yang diliputi rasa cemas dengan bertanya-tanya mengenai apa dan siapa laki-laki sejati itu dalam nada-nada murung dan rendah hanya tepat diperankan seorang mezosoprano. Kompetisi vokal untuk Tembang Puitik Ananda Sukarlan dalam musim lomba yang sama berhasil pula menjaring Indah Pristanti, yang berada di jajaran mezosopran dalam paduan-paduan suara yang selama ini diikutinya, untuk memerankan anak gadis dalam Laki-laki Sejati pada pertunjukan premier opera saku ini.
Indah giat pada paduan
Laki-laki Sejati adalah karya opera saku Ananda Sukarlan dan Putu Wijaya (libretto) untuk seorang soprano koloratura, seorang mezosoprano, dan seorang pianis laki-laki dengan durasi tak lebih dari setengah jam. Dengan menyadari keterbatasan memanggungkan opera di Indonesia, Ananda masih setia dengan opera saku, opera yang—seperti buku saku—ringkas, mudah dibawa ke mana-mana, dan dengan pemain yang (ekstrem) minimal. Pada pergelaran di Erasmus
Evelyn dan Indah sebagai pendatang baru dalam dunia opera dengan sempurna menghafal
Manunggalnya ungkapan verbal dan musikal yang mereka lafalkan dengan terang mendapat respons spontan dari penonton yang memenuhi auditorium Erasmus Huis itu. Demikian pula aksi mereka di panggung, maupun ketika keduanya tiba-tiba turun dari panggung menarik seorang laki-laki penonton di baris terdepan terkait dengan usaha menjawab apa dan siapa laki-laki sejati itu.
Mungkin karena terlatih dengan gurauan-gurauan, Ananda lebih berhasil pada opera saku yang komedik ini dibandingkan dengan ketika ia menggarap cerpen Seno Gumira Ajidarma,