Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Dansa Si Datuk Maringgih

Kompas.com - 03/02/2012, 07:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak cuma dikenal sebagai aktor, mendiang Him Damsyik juga piawai berdansa. Jauh sebelum menekuni dunia akting, aktor kelahiran Teluk Betung, Lampung, 14 Maret 1929, ini telah dikenal sebagai koreografer. Karena kepiawaiannya, sutradara Wim Umboh bahkan kerap memercayakan urusan koreografi untuk filmnya kepada Him Damsyik.

Di akhir Maret pada tahun 2003, pria bertubuh ramping itu pernah dengan bangga mengklaim bahwa dirinya adalah Datuk Dansa. Ia juga menceritakan kecintaannya di dunia tari.

Untuk mengenang sosoknya, Kompas.com kembali mewartakan hasil wawancaranya yang pernah dimuat HU. Kompas pada 29 Maret 2003. Him Damsyik tutup usia pada Jumat (3/2/2012) dini hari dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Cinere.     

***
PIALA Dunia 1998 sudah lama berlalu, namun ada yang masih tersisa: kegemaran masyarakat berdansa.

Lagu La Copa de la Vida yang dipakai sebagai lagu resmi Piala Dunia 1998, dan didendangkan Ricky Martin dengan tarian salsa yang atraktif, membuat masyarakat kota-kota besar turun ke lantai dansa. Mulai dari poco-poco hingga ballroom.

Bicara soal dansa di Indonesia, ada satu nama yang segera muncul, yakni si Datuk Maringgih, HIM Damsyik.

"Ha-ha-ha...aku memang si Datuk Maringgih. Kalau urusan dansa, orang mungkin memanggilku Datuk Dansa," katanya.

Wajar bila Damsyik, bintang sinetron TVRI "Siti Nurbaya", mengatakan demikian. Dalam Jakarta Open Dance Sport 2003 di The Grand Ballroom Hotel Mulia, Jumat (28/3), Damsyik akan unjuk kebolehan bersama pedansa-pedansa dari berbagai penjuru dunia. Tercatat ada 122 pasang pedansa internasional ikut dalam kejuaraan tersebut.

"Saya bersyukur, perkembangan dansa di Indonesia sangat pesat. Pemicunya, ya, saat Piala Dunia 1998 tadi. Dansa yang semula tidur nyenyak, sekarang mulai bangun," ujar Damsyik, yang sejak 12 Juli 2002 dipilih sebagai Ketua Ikatan Olahraga Dansa Indonesia yang bernaung di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Dansa sekarang masuk dalam kategori olahraga. Kalau berdansa, seluruh tubuh kita bergerak. Sama dengan olahraga," tukas Damsyik yang lahir di Teluk Betung, 14 Maret 1929.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau