Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anya Dwinov: Kita Enggak Perlu Ikut-ikutan Melanggar Hukum

Kompas.com - 27/03/2012, 12:03 WIB
(Willy Soen, Solo)

Sebenarnya nama saya sangat Indonesia, Dwi > anak ke-2, Nov > lahir bulan November. Tetapi nama Anya memang didapat dari Rusia yang berarti ”agung”.

Saya selalu ingin menghasilkan yang terbaik dari apa pun yang sedang saya kerjakan, termasuk usaha-usaha saya, Jadi, saya ingin fokus mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki usaha-usaha saya dulu sebelum mulai membuka usaha yang lain.

Saya memimpikan memiliki sebuah hotel yang masuk kategori small luxury hotel.
Apa yang memotivasi diri Anda sehingga bisa sukses seperti sekarang?

Jujur saya punya kemauan, tetapi saya kurang di kemampuan untuk berusaha. Bagaimana agar saya bisa mengikuti jejak pengusaha Mbak Anya?

(Sifa, Nagoya Batam)

Jika diibaratkan cara gerak tubuh, jika sudah memiliki kemauan, berarti Sifa sudah berdiri. Sekarang tinggal memulai langkah kaki pertama. Kalau sampai Sifa belum berhasil menggerakkan kakinya, alasannya kenapa? Apakah karena lemas, tidak ada tenaga, alias tidak punya modal? Atau tidak mempunyai ruang untuk melangkah alias enggak ada kesempatan karena sibuk kerja? Atau memang malas? Motivasinya kurang kuat? Takut gagal?

Telusuri diri untuk mengetahui alasannya.

Pengalaman hidup saya, yang membuat saya mudah bergerak adalah passion saya dan keinginan saya untuk mandiri secara financial, dengan cara yang benar ya.

Jadi tips saya, kalau semua hal teknis tersedia, tetapi masih malas, buat usaha dari hobi Anda dulu. Karena kalau hobi kan tanpa menghasilkan uang pun Anda masih akan fokus dan mengeluarkan usaha penuh untuk menjadikannya lebih dan lebih lagi. Apalagi kalau memiliki nilai tambah seperti bisa menghasilkan uang dari hobi tersebut. Pasti lebih berbeda saat menjalaninya.

Setelah membuka restoran, apa masih ada impian Mbak yang belum terwujud?
(Husin Sutanto, Bogor)

Saya ingin memiliki hotel kecil di mana saya bisa tinggal di sana sehingga sesekali bisa menyapa dan bersosialisasi dengan tamu sendiri. Hotel kategori small luxury hotel-lah. Amiin....

 
Dalam sehari ada berapa jam waktu luang untuk bersantai, melihat begitu sibuknya Mbak Anya?
(Rudy Wiryadi, Jakarta)

Tidak pernah menentu. Kelebihan kerja seperti saya adalah kesempatan untuk mengatur waktu lebih leluasa dibandingkan orang-orang yang kerja kantoran. Tetapi kekurangannya adalah kalau sudah kerja, tidak kenal jam kerja standar kebanyakan orang, yaitu delapan jam per hari.

Saya bisa kerja satu bulan penuh tanpa merasakan tanggal merah, alias tidak ada libur sama sekali, dengan rata-rata jam kerja 12-15 jam sehari. Tetapi saya bisa mengambil cuti panjang tanpa perlu memikirkan jatah cuti yang tersisa, he-he-he. Tetapi saya usahakan jam tidur harus bisa menyentuh minimal enam jam. Di luar itu, terkadang saya bisa mendapatkan empat hari yang benar-benar kosong sehingga bisa menjadi waktu luang saya.


Apa yang lebih Mbak Anya utamakan, karier di dunia entertainment atau bisnis yang Mbak Anya jalani saat ini? Bagaimana pula Mbak Anya membagi waktu antara karier sebagai seorang entertainer dan business woman? Sepertinya Mbak Anya sibuk sekali.
(Prawatya Endrawila Pawestri, Bekasi)

Saat ini tanggung jawab di dunia hiburan tidak bisa diwakilkan oleh fisik siapa pun kecuali saya sendiri. Jadi, secara fisik saya akan lebih sering terlihat di dunia hiburan. Tetapi usaha-usaha saya tetap mendapat porsi yang sama penting. Hanya dalam tugas hariannya saya memiliki orang-orang yang melaksanakan tugas itu. Saya bisa berbagi tanggung jawab pelaksanaannya ke tim saya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau