Lagi-lagi Ken membuat Stratocaster-nya merintih ketika "Fate" menjadi lagu berikutnya. Sementara itu, Tetsuya dengan bas lima senarnya tak kalah andal. Lampu-lampu kecil berwarna merah menghias tepi fret basnya, yang hanya menyala ketika tak tersorot lampu panggung. Yukihiro juga bermain penuh tenaga dan variatif dengan set drumya.
Sepanjang konser tersebut, para penonton banyak digeber dengan lagu-lagu cepat. Contohnya, "My Heart Draws a Dream", "Driver High", dan "Ready Steady Go". "Jakarta, are you f****n ready?" teriak Hyde sebelum "Ready Steady Go" dientakkan.
Masuk urutan lagu yang ke-16, Yukihiro diberi ruang oleh ketiga rekannya untuk bermain solo drum yang didukung oleh para penonton. Kemudian, terjadilah saling sahut-menyahut antara satu-dua tabuhan drum Yukihiro dengan teriakan, "Oi," para Cieler, yang dipungkaskan dengan padamnya tata cahaya panggung.
Para penonton terkesima, namun juga kaget karena para personel L'Arc-en-Ciel lalu turun panggung untuk beberapa menit. Teriakan "We want more," membahana untuk meminta keempat pendekar tersebut kembali ke panggung dan menyuguhkan lagu-lagu tambahan. L'Arc-en-Ciel dengan "Anata", yang didukung teks liriknya pada backdrop panggung, kemudian berhasil membuat para penonton bagai berkaraoke bersama, sebelum L'Arc-en-Ciel menggeber mereka dengan "Fourth Avenue Cafe" dan "Link".
Tak terasa konser perdana L'Arc-en-Ciel di Indonesia itu sudah sampai pada ujungnya. Tetsuya sesekali bercanda dengan para penonton sambil membagikan pisang yang ada di dalam keranjang rotannya. "Gue Suju dari Korea! Ups..." seru Tetsuya dengan canda. "Terima kasih. Kalian senang? Kami akan ke Indonesia lagi. Ini lagu terakhir, 'Niji'," timpal Hyde, yang disambut tepuk tangan panjang begitu "Niji" menjadi pemungkas konser tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.