Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sting dan Musik yang Menyembuhkan

Kompas.com - 09/12/2012, 16:48 WIB

Dalam sebuah wawancara, Anda pernah mengatakan bahwa Anda bukan seseorang yang suka bernostalgia ke masa lampau (nostalgic) dan selalu bergerak maju (moving forward). Namun, coba Anda tengok daftar lagu-lagu dalam "Back to Bass Tour", bukannya sulit untuk lepas dari atmosfer nostalgia? Apa yang Anda maksud dengan bergerak maju?

Pada dasarnya saya memang bukan seseorang yang nostalgic. Jadi, pada awalnya memang cukup sulit bagi saya untuk benar-benar menengok ke belakang ketika insting saya selalu bergerak maju. Namun, rasanya cukup layak kalau sesekali melakukan refleksi tentang apa yang telah saya capai selama 25 tahun ini.

Saya sungguh memiliki masa yang menyenangkan selama 25 tahun itu dan itu merupakan tonggak yang signifikan dalam perjalanan karier saya. Jadi, saya berpikir, seandainya ada waktu yang paling pas untuk menengok kembali ke hal itu, ya, sekarang ini. Bahkan, dengan lagu seperti "Roxanne" sekalipun, saya mungkin pernah menyanyikannya ribuan kali, tetapi selalu ada hal baru di dalamnya. Menurut saya, banyak lagu yang dihidupkan kembali berkat para musisi hebat yang ada di grup ini.

Anda berkolaborasi dengan gitaris Dominic Miller dan drumer Vinnie Colaiuta sudah sangat lama (bersama Dominic Miller sekitar 20 tahun). Apa yang membuat keduanya begitu spesial? Apa yang Anda lakukan sehingga bisa memelihara sebuah kolaborasi begitu lama?

Strategi saya adalah selalu bermain dengan para musisi yang lebih hebat daripada saya. Saya selalu berupaya untuk meningkatkan tantangan bagi diri saya. Saya juga cenderung untuk berada bersama orang-orang di mana saya bisa belajar dari mereka.

Banyak lirik lagu Anda yang bernuansa ambigu dan bisa disalahinterpretasikan. Bagaimana Anda mengharapkan para pendengar menginterpretasikan lagu-lagu Anda?

Saya tidak akan pernah menyanggah interpretasi seseorang tentang lagu saya karena buat saya perbedaan itu justru akan memperkaya. Tak sedikit mungkin yang berpikir sesuatu tentang lagu saya yang justru tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya dan saya tidak akan mengatakan, "Ya ampun, bukan kayak gitu!" Kalau maknanya memang seperti itu bagi Anda, ya, itulah maknanya.

Menyembuhkan
Sulit untuk tidak mengatakan bahwa lagu-lagu Sting begitu personal. Keluarga adalah jangkar dalam kehidupan Sting. Ketika ibunya meninggal, lahirlah album Nothing Like the Sun. Lagu "Lazarus Heart" khusus ditulisnya untuk sang ibu, sosok yang mengasah bakat musiknya. Ketika kemudian ayahnya meninggal dunia, Sting sempat mengalami kebuntuan menulis lagu sampai kemudian lahirlah "The Soul Cages", sebuah karya yang luar biasa.

Kepeduliannya terhadap penderitaan di Dunia Ketiga mulai menggugahnya sejak ia masih bersama The Police. Lagu "Driven to Tears" (1980) adalah "kemarahannya" menyaksikan berita-berita tentang anak-anak yang tewas karena perang dan kelaparan. Spirit itu semakin mengental ketika ia berkarier solo.

Kepeduliannya tidak hanya dituangkan lewat lagu, tetapi juga aksi. Sting selalu menyuarakan harapannya tentang dunia yang damai dan bersahabat, khususnya untuk anak-anak, para pemimpin masa depan. Seperti yang terefleksikan pada "Russian", yang musiknya begitu menyayat dan melekat dalam pikiran.

Atau "Love is the Seventh Wave", yang merupakan bentuk keprihatinannya pada senjata nuklir. Dan, tentu saja "They Dance Alone", yang menyuarakan nuraninya dan juga para ibu yang anak atau suaminya menjadi korban politik sebuah rezim.

Anda musisi sekaligus pejuang lingkungan dan aktivis HAM. Bagaimana Anda menggeluti peran-peran itu? Apa Anda kerap menghadapi situasi yang saling bertentangan?

Saya tidak pernah ingin disederhanakan ke dalam satu kategori tertentu, dalam musik ataupun dalam hidup. Buat saya, kebebasan kreatif adalah kesuksesan. Saya telah bekerja keras untuk sampai pada titik di mana saya bisa menikmati privilese itu. Sebagai musisi, saya diberkati kesempatan untuk mengangkat isu-isu tertentu yang saya anggap penting.

Ada begitu banyak isu saat ini, seperti pemanasan global, air bersih, kelaparan, dan perang. Apa Anda kerap merasa tak berdaya?

Saya pikir kuncinya adalah kesabaran. Pelajaran yang saya peroleh selama bertahun-tahun adalah keajaiban itu tidak mungkin terwujud dalam semalam dan yang bisa membuatnya berhasil adalah proses—tahan banting, determinasi, dan proses dari hari ke hari. Anda harus terus menggelutinya dan akhirnya Anda akan meraih hasilnya. Apa pun hasilnya, sekecil apa pun itu, itu layak diperjuangkan.

Apakah persoalan-persoalan di atas memengaruhi mood Anda sewaktu menulis lagu? Seberapa personalkah musik Anda? Apakah itu selalu merefleksikan pandangan Anda?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com