Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SukaCita di Balik Lezatnya Buah Kiwi

Kompas.com - 05/05/2013, 04:00 WIB

diekspor ke 50 negara, termasuk Indonesia.

Kompas berkunjung ke pusat penghasil buah kiwi di Selandia Baru itu bersama undangan lain dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Hongkong, dan Bahrain. Rombongan diundang oleh

Zespri. Organisasi ini benar-benar melindungi kepentingan 2.600 petani kiwi di negeri itu. Mereka benar-benar mengabdi pada kepuasan konsumen. Dan hasilnya memang luar biasa. Tahun lalu mereka menyumbang pemasukan negara sebesar 1,6 miliar dollar Selandia Baru, sekitar Rp 13,28 triliun.

”Pada masa panen ini kami mengalami musim panas yang bagus dengan sinar matahari yang melimpah. Cuaca seperti ini yang membikin buah kiwi menjadi semakin enak,” kata Blair Hamill, General Manager Global Supply, Zespri, pertengahan April lalu, di Taurangga, Selandia Baru.

Sebagai gambaran, pada panen tahun 2012, petani kiwi yang tergabung dalam Zespri menghasilkan 410.000 ton kiwi yang dipetik dari 2.700 kebun dengan luas total 12.500 hektar. Jutaan kiwi itu kemudian dikapalkan dalam 55 pengapalan, mengangkut 6.880 kontainer yang dilengkapi pendingin.

Meski tingkat konsumsi buah kiwi Indonesia masih tergolong rendah, dibandingkan Jepang, Korea atau Thailand, negeri ini sangat menjanjikan sebagai pasar. ”Terutama dengan munculnya kelas menengah baru di Indonesia,” kata Blair Hamill yakin.

Kelas menengah ditengarai sebagai masyarakat yang sadar mengonsumsi makanan. Eating with reason ,katanya. Riset Zespri menunjukkan, mereka mengonsumsi buah dengan pertimbangan rasa dan manfaat kesehatan.

Melayani konsumen

Petani kiwi dalam Zespri itu bekerja dengan orientasi melayani konsumen. Dari tahapan, tanam, petik, pemeriksaan kualitas buah, pengepakan, pengiriman, riset, penelitian, dilakukan sangat cermat dan teliti.

Kompas mengunjungi perusahaan pengepakan dan penyimpanan buah kiwi Trevelyan’s Pack and Cool Ltd di Te Puke, kota kecil berjarak 28 km dari Bay of Plenty. Perusahaan rekanan Zespri ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com