Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dion Wiyoko: Tidak Berpikir Menjadi Figur Publik

Kompas.com - 26/11/2013, 18:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Berawal dari kegiatan modeling saat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Dion Wiyoko dikenal sebagai pemain film. Semula dia enggan terlibat di sinetron, terutama sinetron kejar tayang, karena tidak mau kuliahnya terganggu.

Bahkan, setelah studinya rampung pun ia belum berambisi terjun ke dunia hiburan dan mengikuti tes menjadi pegawai bank. Namun, ia lalu memutuskan menjadi pekerja seni.

Bekerja sesuai pilihan hati bukan berarti melalui jalan mulus. Ia memulai dari bawah, tak patah semangat meski berkali-kali gagal audisi dan menerima makian sutradara yang mencelanya tak bisa berakting. Semua itu justru membuat Dion makin mencintai dunia seni peran. Ia terus berusaha memperbaiki aktingnya. Pria yang aslinya pemalu ini dengan senang hati menggeluti akting.

"Aku suka menjadi orang lain, memerankan karakter yang berbeda dengan diriku, dan menyelami kehidupan si tokoh. Satu hal yang sangat sulit, adegan menangis," kata Dion yang juga sering menjadi pembawa acara. Di kala senggang ia asyik dengan hobinya, fotografi dan naik skuter...

Masih adakah keinginan berkarya sesuai dengan pendidikan?
(Lynda Widjanarko, Jakarta Selatan)

Dulu aku kuliah di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta jurusan Ekonomi Manajemen. Keinginan berkarya sesuai pendidikan jelas ada. Aku punya impian bisa berwiraswasta membuka lapangan kerja. Untuk saat ini, rencana yang sudah aku pikirkan, ingin buka usaha makanan kecil-kecilan.

Apakah Dion ada rencana untuk menjadi "pemain di belakang layar?
(Deva Ardiansyah, Bogor)

Untuk berkarya di belakang layar, belum ada rencana. Banyak yang menanyakan apa ada minat menjadi sutradara seperti teman-teman lainnya, tetapi minatku lebih ke akting. Untuk akting pun, pekerjaan rumahku masih banyak banget.

Di Instagram dionwiyoko, banyak sekali foto bernilai artistik yang patut diperhitungkan. Like this, pokoknya. Jika dibuat peringkat, antara fotografi, modeling, dan main film (sinetron/FTV/layar lebar), mana yang menduduki posisi pertama sampai ketiga?
(Hertantyo Wahyu Prakoso, Subang)

Terima kasih atas pujian untuk foto-foto di Instagramku. Jujur, dari semua pilihan itu sulit memilih urutan teratas karena semuanya berkaitan. Modeling, karier awal aku. Dari situ terbuka peluang ke dunia entertainment yang lebih luas, terutama akting yang kini kegiatanku sehari-hari.

Fotografi salah satu hobiku karena suka traveling. Aku ingin setiap perjalanan diabadikan kamera. Kebetulan aku rajin berbagi foto di Instagram.

Kalau harus memilih, aku mau main film yang lokasinya menarik, biar aku dapat menyalurkan hobi fotografi sekaligus foto narsis ala model di lokasi yang keren he-he....

Berkarya di dunia sinetron dan layar lebar. Dari keduanya, mana yang paling berkesan dan bermakna bagi Dion?
(Ibnu Abbas, xxxx@yahoo.com)

Jujur, semuanya punya kesan tersendiri dan memberi pengalaman bagi aku. Namun kenikmatan mengerjakan film lebih besar daripada sinetron/FTV karena proses pengerjaannya lebih detail, mulai dari membaca naskah, praproduksi, shooting, sampai promosi.

Sementara FTV dan sinetron jangka waktunya lebih singkat dan pengerjaannya tak begitu detail seperti film. Aku menikmati keduanya.

Apa target terdekat Anda? Dalam film apa merasa aktingnya sempurna?
(Nurhayati Sugiyarno Putri, Sleman, Yogyakarta)

Target terdekat, bikin usaha kecil-kecilan, yang terbayang saat ini punya tempat makan kecil yang hommy dan makanannya harus enak.

Saat ini, bisa dibilang aktingku masih jauh dari sempurna. Masih banyak sekali PR (pekerjaan rumah) perbaikan dan perlu banyak belajar lewat pengalaman, aktor senior, dan lain-lain.

Apa yang menyebabkan cara pandang Anda berbalik 180 derajat? Kala mahasiswa dulu, Anda anti-bermain sinetron, mementingkan akademik dan memilih berkarier di dunia perbankan. Kini berkecimpung di modeling dan akting?
(Kaukab Rahmaputra, Yogyakarta)

Waktu kuliah dulu, aku tidak anti-sinetron. Saat itu aku belum terpikir terlibat di sinetron kejar tayang karena sibuk kuliah. Aku mendapat kesempatan akting setelah kuliah selesai.

Momen terjun ke dunia entertainment bisa dibilang klise. Tahun 2008, aku sedang menyusun skripsi dan ada tawaran wawancara di salah satu bank swasta. Selesai wawancara, aku bertemu manajerku. Dia menawari kesempatan di dunia entertainment. Malam itu juga setelah wawancara aku langsung diterima di bank. Namun, atas berbagai pertimbangan, aku tak mengambil peluang itu..

Bagaimana kisah Dion menemukan keasyikan di dunia entertainment?
(Poloria Sitorus, Medan)

Keasyikan pengalaman awalku di dunia entertainment, malah tak ada. Pada awalnya, lebih banyak pengalaman pahitnya. Bertahun-tahun casting ditolak, tak ada yang berhasil. Jadi figuran dibayar pas-pasan. Sutradara memaki-maki karena aku tak becus berakting. Masih banyak lagi kesusahan lainnya.

Aku bersyukur bisa melewati semua itu. Aku belajar dari pengalaman yang membuatku menjadi diriku sekarang. Kalau bukan karena pengalaman itu, mungkin aku menjadi orang yang tak mensyukuri apa yang aku dapat.

Menjadi artis memiliki kegiatan padat. Bagaimana Anda mengatur waktu saat kegiatan padat dan tetap punya kesempatan refreshing? Apa yang membuat Anda tertarik dunia hiburan?
(Ronauli Siahaan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto)

Menjadi pekerja seni lebih gampang memilih kapan mau refreshing atau cuti. Kerja di kantor ada ketentuan berapa batas hari cuti dan tak bisa cuti seenaknya. Berbeda dengan sinetron kejar tayang, lumayan susah mendapat izin cuti karena tiap hari menyelesaikan satu episode. Kini aku tak terlibat di sinetron, jadi aman saja ambil cuti. Asal mau menabung, kita bisa liburan dengan memuaskan he-he....

Hal yang menarik di dunia entertainment, mungkin karena semula aku tak mau melewatkan kesempatan. Setelah menjalani, minatku memang di akting. Entah sampai kapan, semoga aku bisa berkarya terus sampai tua.

Kak Dion, punya tips menjaga badan tetap bugar? Kakak, kalau jalan-jalan kita cenderung makan sembarangan.
(Elizabeth Stefanie Semuil, xxxx@ymail.com)

Tips bugar tak muluk-muluk sampai harus diet segala. Hal yang rutin, tidur cukup, banyak minum air, dan berolahraga. Tipsnya pasti semua tahu, tetapi susah menjalankan karena terhalang waktu dan niat kurang. Kalau sedang sibuk, aku susah mencari waktu olahraga, terutama lari. Saat ada waktu, pasti aku lari di gym atau outdoor. Jaga makan agar tak berlebihan. Jika hari ini makan banyak, besok mengurangi dan banyak makan sayur serta buah.

Bagaimana cara Dion membagi waktu kuliah dan karier?
(Iyen, Jakarta)

Dulu waktu kuliah, aku hanya modeling, belum ke entertainment. Modeling tak terlalu menyita waktu.

Pernah terpikir bakal jadi figur publik seperti sekarang ini?
(Nastiti Mo, xxxx@yahoo.com)

Aku tidak terpikir bisa menjadi figur publik. Cita-cita dulu berganti terus. Saat SMA, aku ingin menjadi teknisi di industri, makanya ambil IPA. Lulus SMA berubah, kuliah jurusan ekonomi karena ingin bekerja di perbankan.

Dion pernah berpikir mengambil peran yang menantang, seperti psikopat, gay, pembunuh bayaran, yang jauh dari image protagonis?
(Yelly Susanti, Bandung)

Banyak peran menantang yang aku inginkan, seperti psikopat. Pasti menjadi tantangan tersendiri karena karakter itu di luar kebiasaanku. Bisa menjiwai keluar dari karakter sehari-hari melalui observasi dan mengeksplorasi karakter yang kita mainkan, jelas menjadi kepuasan. Apalagi jika penonton melihat karya kita pun bukan aku sebagai Dion.

Apa peran paling menantang dan punya kesulitan selama berakting?
(Daniel Hermawan, FISIP Universitas Parahyangan, Bandung)

Dari semua film yang aku mainkan, semuanya punya kesulitan dan peran menantang. Meski cukup puas atau kurang puas dengan hasilnya, karena banyak yang harus aku perbaiki. Semua peran punya tantangan tersendiri.

Bagaimana Anda menilai diri Anda, pribadi yang profesional?
(David Anugrah, xxxx@gmail.com)

Profesional berarti bisa menempatkan posisi pekerjaan dengan baik. Bersikap profesional dalam karier penting karena sikap kita dalam pekerjaan memberi kontribusi dalam proses kerja, salah satunya disiplin waktu. Aku mengatur waktu agar tepat waktu saat shooting. Bersikap profesional dalam pekerjaanku yang tak mengenal waktu. Sering pengambilan gambar dari pagi hingga pagi lagi, tetapi aku berusaha memosisikan diri agar tetap bekerja semaksimal mungkin sampai selesai walau hingga pagi. Sikap profesional harus dibarengi dengan low profile.

Sebagai seorang model, menurut Anda apa yang menjadi perbedaan antara fashionable dan up to date. Mana yang harus dimiliki seorang model?
(Robbikal Muntaha M, Depok)

Istilah fashionable dan up to date, bagi pekerja seni karena penampilan menjadi penunjang di depan kamera. Pasti harus mementingkan gaya kita agar fashionable dan up to date, tetapi keduanya bukan berarti lebay. Jika berlebihan malah merusak penampilan. Prioritasku memilih penampilan yang senyaman mungkin dan menjadi diri sendiri, bukan asal ikut trend yang belum tentu cocok. Asal jangan ketinggalan zaman juga, malah jadi kelihatan katrok, gitu he-he.... (TIA)

Dion Wiyoko
Lahir: Surabaya, Jawa Timur, 3 Mei 1985
Profesi: Model, Aktor, Presenter
Pendidikan:
SMA Ora et Labora BSD (1999-2002)
Fakultas Ekonomi Jurusan Marketing Management, Universitas Katolik Atma Jaya (Angkatan 2002)
 
Filmografi: (Layar Lebar)
Kuntilanak Beranak - 2009
Serigala Terakhir - 2009
Khalifah - 2011
Hi5teria - 2012
Hattrick - 2012
Cinta di Saku Celana - 2012
Loe Gue End - 2012
Jakarta Hati - 2012
Cinta Mati - 2013
 
Prestasi dan Penghargaan:
(antara lain)
Nomine Bachelor of The Year Majalah CLEO Indonesia (2009)
Nomine Model Video Clip Cowo Terfavorit INBOX AWARDS  SCTV (2010)
Nomine Adegan Terbaik Indo Music Chart Award (2011)
Nomine Model Video Clip Pria Terfavorit Indo Music Chart Award (2011)
Asia Model Star Awards 2012 Seoul South Korea (2012)
 
Sumber: Litbang Kompas/DEW, dari berbagai sumber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com