Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungu: Pembajakan Itu Seperti Angin

Kompas.com - 11/02/2014, 11:54 WIB

Makki: Musik menjadi medium untuk eksis berkarya, mengerjakan apa yang kita suka, menjadi pegangan dalam hidup ini.

Saya berharap Ungu menjadi band legendaris di Tanah Air sekelas Koes Plus karena karya-karyanya yang cukup produktif. Namun, sudah beberapa tahun ini Ungu seakan-akan tertidur. Sudahkah Ungu memiliki obsesi menjadi band legendaris?
(Dhena Nugraha, dhexxx@yahoo.com)

Menjadi band legendaris tidak bisa diobsesikan, tetapi konsekuensi sebuah usaha. Kami hanya bisa berusaha sebaik mungkin. Yang bisa menilai kami legendaris atau bukan adalah orang lain. Semua itu adalah konsekuensi bukan tujuan. Kalau ada yang menyebut kami sebagai legenda, biarlah menjadi legenda.

Ungu kapan lagi keluarin album baru yang bertema religi?
(Muhammad Faisal Aulia, Jakarta Timur)

Insya Allah, pertengahan tahun ini, kami akan meluncurkan karya musik religi.

Adakah guru spiritual yang menjadi tempat bertanya para personel Ungu? Karena kita tahu bahwa Ungu dekat dengan sosok almarhum Ustaz Jefri Al Buchori.
(Ima Nurcahyanti Putri, Jakarta)

Sebenarnya enggak juga, Ustaz Jefri baik sekali, kami lebih banyak berdiskusi karena umur enggak jauh, pola pikir hampir sama. Selain itu, dari sisi agama, Ustaz Jefri menjadi pemberi masukan yang bagus buat kami semua.

Band mancanegara mana yang menginspirasi karya-karya dari band Ungu?
(Hendri Kurniawan, Samarinda, Kalimantan Timur)

Kalau disebutkan satu-satu, banyak sekali. Setiap personel mempunyai idola yang berbeda-beda. Setiap karya musik yang dihasilkan biasanya kami melihat materi, bukan dari satu jenis musik saja.

Saya sangat tertarik lagu-lagu Ungu, khususnya lagu berjudul "Para Pencari-Mu" yang dibuat soundtrack film Para Pencari Tuhan. Apa upaya maksimal yang dilakukan band Ungu ketika terpuruk?
(Agus Harianto, Pasuruan)

Keterpurukan hanya bisa diatasi dengan bekerja lebih keras, berkarya lebih bagus. Yang bisa menolong dari keterpurukan, ya, kita sendiri, kan.

Waduh, jawabannya apa, nih? Citra itu sedikit banyak tanggung jawab pribadi setiap personel. Sementara jumlah penggemar bisa bertambah kalau kami berkarya lebih baik. Respons penggemar yang menghargai karya-karya kami bisa menjadi barometer apakah karya kami cukup baik atau tidak. (SIE)

Ungu
Band Asal: Jakarta
Terbentuk: 1996
Personel:
Sigit Purnomo Syamsudin Said/Pasha (vokal)
Franco Medjaya Kusuma/Enda (gitar)
Arlonsy Miraldi/Oncy (gitar)
Makki Omar Parikesit/Makki (bas)
Muhammad Nur Rohman/Rowman (drum)
 
Album Studio dan Album Religi:
Laguku (2003)
Tempat Terindah (2004)
Melayang (2005)
SurgaMu (2006)
Ost Coklat Stroberi (2007)
Untukmu Segalanya (2007)
Para PencariMu (2007)
Ost Ayat Ayat Cinta (2007)
Aku & Tujanku (2008)
Penguasa Hati (2009)
Maha Besar (2009)
1000 Kisah Satu Hati (2010)
Timeless (2012)
Ruang Hati (2013)
 
Filmografi:
Purple Love (2011)
 
Penghargaan: (antara lain)
Tahun 2008:
AMI Awards kategori Bidang Pop: Duo/Kolaborasi/Grup Terbaik (Album Untukmu Selamanya)
AMI Awards kategori Bidang Pop: Album Terbaik (Album Surga-Mu)
AMI Awards kategori Bidang Umum (Best Of The Best): Karya Produksi Terbaik
SCTV Music Awards kategori Album Pop Rock Duo/Group (Album Untukmu Selamanya)
SCTV Music Awards kategori Original Soundtrack (Disini Untukmu/Ost Coklat Stroberi)
SCTV Music Awards kategori Video Klip (Cinta dalam Hati)
SCTV Music Awards kategori Band Nge-Top

Tahun2009:
AMI Awards kategori Top Ring Back Tone
Inbox Awards kategori Video Klip Terfavorit, Model Video Klip dan Pasangan Seru
SCTV Awards kategori Band Nge-Top

Tahun 2010:
Dahsyat Award "Lagu Terdahsyat" (Lagu Hampa Hatiku)
SCTV Music Awards: Vokalis Terfavorit (Pasha Ungu)
Indigo Awards "Best Band/Duo"
 
Sumber: Litbang Kompas/DEW, diolah dari www.unguband.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com