Kami tentu mempersiapkan semuanya untuk menuntun anak kami ke jalan yang sebaik mungkin.
Hai Bang Iko, Anda kan orang Betawi, misalnya ada dua tawaran film sekaligus pada saat yang sama, bermain film tentang Pitung dan film tentang Jampang, Anda bakal memilih Film yang mana dan apa alasannya?
(M Arief Wijaya, Jakarta)
Saya memilih untuk ikut berperan dalam film tentang Si Pitung, karena cerita Si Pitung bisa dikolaborasikan dari segi teknik dan sinematografinya secara modern.
Dengan karier Anda yang gemilang dan sukses, apa sih ekspektasi terbesar dalam hidup Anda?
(Sonia Trisnata Widyati, Surabaya-Jawa Timur)
Saya memiliki keinginan untuk lebih mengenalkan silat yang merupakan budaya dan ciri khas Indonesia di salah satu film tentang seni bela diri (martial art) kita.
Iko Uwais itu seperti Jackie Chan-nya Indonesia, sangat fantastik ketika bermain film yang ber-genre action. Apakah Anda ingin atau bercita-cita untuk beradu akting dengan bintang internasional dan menjadi bintang action Indonesia yang mendunia?
(Sulastri, Bandung-Jawa Barat)
Iya pastinya. Saya bercita-cita supaya budaya kita bisa berkolaborasi dengan cabang bela diri yang lain.
Saya kagum melihat Anda bahwa aktor Indonesia juga mempunyai kompetensi untuk dapat bermain dengan dunia film luar negeri. Menurut pendapat Anda, apa kekurangan aktor Indonesia lainnya dalam bermain film di Indonesia agar mendapat kemajuan seperti Anda, setelah Anda mempunyai pengalaman bermain yang disutradarai oleh warga Inggris?
(Ceria Kristi Br Tarigan, Medan-Sumatera Utara)
Menurut saya, teman-teman aktor Indonesia tidak ada kekurangan sama sekali. Hanya saja aktor Indonesia belum berkesempatan menunjukkan kemampuannya secara maksimal. Mungkin jangan merasa cukup puas dulu, karena apa yang kita kerjakan, pasti belum meraih titik sempurna.
Iko Uwais namanya bagus. Boleh ceritakan sedikit tentang nama itu?
(Khadijah Daeng Rannu, Makassar-Sulawesi Selatan)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.