Tohpati Bawa "Guitar Fantasy" ke Bentara Pentas Musik

Guitar Fantasy akhirnya menjadi album gitar tunggal pertama Tohpati. Kata "akhirnya" diperlukan karena proyek ini merupakan cita-cita lama gitaris yang bernama lahir Tohpati Ario Hutomo itu.  

Sebagai musisi, Tohpati pernah membuat tujuh album atas namanya sendiri, yaitu Tohpati pada 1997, Serampang Samba (2002), It's Time (2008), Tohpati Ethnomission (2010), Tohpati Bertiga (2011), Song For You (2013), dan Tribal Dance (2014).  Akan tetapi, Tohpati  belum pernah membuat album gitar tunggal.   

Membuat album gitar tunggal adalah mimpinya, namun ia perlu mempersiapkan mental dan percaya diri yang tidak mudah karena beban sepenuhnya berada di tangan sang gitaris.  

Walaupun ia sudah 30 tahun berkiprah di blantika musik tanah air dan memiliki virtuositas dan ketrampilan teknis yang andal seperti yang telah dibuktikannya di beberapa kelompok musik antara lain Halmahera, Simak Dialog, Trisum, Tohpati Ethnomission, dan sebagai player di banyak proyek. Ia dikenal pula sebagai musisi yang perfeksionis dan memiliki standar kualitas yang tidak dapat ditawar.
 
Album terbarunya didistribusikan oleh Demajors, album Guitar Fantasy menyuguhkan 10 lagu yaitu "Guitar Fantasy", "Panah Asmara", "Middle East", "Sky Blues", "Super Nice Things", "Layang-Layang", "Peace", "My Dream", "Yang Dinanti", dan  "Saturday".

Tohpati oleh sementara penikmat musik dikenal sebagai musisi jazz, meski dalam kenyatannya, dia tidak terpaku pada satu genre musik. Bersama Trisum, misalmya, ia bisa galak dengan gitar berasa rock.

Dia bisa bemain jazz standar, swing, fusion. Ia juga mempunyai basic gitar klasik. Lalu genre apa yang dibawa Tohpati dalam album Guitar Fantasy? "Ini bukan album jazz, blues,  pop, atau apa.  Ini album gitar," kata Tohpati.

Gitar di album Guitar Fantasy ini menjadi panglima. Gitar  tidak tunduk pada satu genre musik tertentu. Lagu "Guitar Fantasy" yang ditaruh di urutan pertama album, dan dipilih menjadi judul album bercita rasa country. Pada komposisi lain, Tohpati menyuguhkan cita rasa klasik, pop, rock, blues, dan gaya-gaya yang mirip flamenco.

Namun, apapun cita rasa yang dipilih Tohpati, ia berusaha membuat formula yang ia rumuskan sebagai berikut. "Komposisi yang rumit atau mudah dengan teknik bermain yang susah atau gampang kita harus bisa enjoy melakukannya, dengan harapan pendengar juga bisa menikmatinya."

Rumusan itu dieksekusi dengan cermat , tak peduli ia menggunakan gitar elektrik,  akustik dengan nylon atau pun string. Satu hal yang terasa dari album Guitar Fantasy ini, apapun jenis gitar dan genre-nya, Tohpati menyuguhkan kegembiraan bergitar. Ia ingin menujukkan bahwa gitar tidak harus muncul dengan band. "Gitar itu bisa bernyanyi sendiri," kata Tohpati.(xar)