Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Payung Teduh Tidak Ingin Cuma Dilihat tetapi Tak Bisa Disentuh

Kompas.com - 22/06/2015, 15:35 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Vokalis dan gitaris grup folk pop Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad, yang lebih akrab disapa Is, mengungkapkan bahwa ia bersama rekan-rekannya dalam Payung Teduh tidak ingin menjadi "hologram" bagi para penggemar.

"Kami dari awal terbentuk emang pengin berinteraksi secara langsung sebanyak mungkin dengan penggemar. Jadi, jangan jadi 'hologram', bisa dilihat, tetapi enggak bisa disentuh," kata Is dalam wawancara seusai menghadiri acara Yamaha Music Scholarship in Asia 2015 di Gedung Yamaha, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).

Oleh sebab itu, untuk album ketiga mereka nanti, para personel Payung Teduh akan menangani sendiri distribusi album itu.

"Kami pengin balik ke keadaan kayak pas album pertama. Istilahnya, kami bikin kue sendiri dan menjajakan kue itu sendiri juga. Saya enggak suka dibilang indie ya, tetapi lebih ke cara alternatif buat orang-orang di luar sana. Saya lebih suka dibilang menjajakan jajanan ke orang secara langsung. Itu interaksi sosialnya lebih banyak," kata Is.

"Kalau balas-balasan SMS sama yang pesan album kami tuh lebih hidup aja suasananya," imbuhnya.

Suasana lebih hidup itu dirasakan oleh Is ketika dulu ia mengantar sendiri CD album Payung Teduh kepada seorang penggemar yang memesan album tersebut.

"Saya ingat jualan dan nganterin CD album Payung Teduh ke peron stasiun. Di sana, saya janjian dan nganterin CD itu buat orang yang pesen. COD (cash on delivery) gitu. Nganterin CD ke orang secara langsung enak banget. Nuansanya hidup banget," tuturnya.

"Bisa ketemu langsung dan kopdar (kopi darat) sama penggemar itu menyenangkan sekali," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com