Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama: Politik, Agama, dan Seni Itu "Three in One"

Kompas.com - 20/07/2015, 21:20 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berkecimpung di dunia politik dengan mendirikan Partai Idaman (Islam, Damai, Aman) bukan berarti membuat penyanyi dangdut Rhoma Irama (68) meninggalkan industri musik dan berdakwah. Pelantun lagu "Begadang" itu mengatakan, semua bidang yang digelutinya tersebut merupakan anugerah yang diberikan Sang Pencipta.

"Enggak ada yang ninggalin seni. Politik, agama, dan seni itu three in one buat saya," ujar Rhoma dalam wawancara di kantor Sekretariat MPP Fahmi Tamami Masjid Husnul Khatimah, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin (20/7/2015).

Kata Rhoma, ia akan tetap menjadi seorang seniman dan berdakwah kendati saat ini kesibukannya lebih terfokus di bidang politik. Menurut Rhoma, langkah yang ia ambil ini merupakan pilihan yang matang.

Selain karena memang pilihannya, peran keluarga disebut Rhoma cukup membantu dirinya dalam kiprah tersebut. Anak-anaknya, antara lain vokalis Ridho Rhoma, gitaris Vicky Irama, dan Debbie Veramasari, bersedia turut membangun Partai Idaman yang ia dirikan.

"Selama saya di partai ini, mereka akan ikut aktif membangun partai. Mereka yang sangat bersemangat," kata Rhoma.

Seperti diketahui, nama Rhoma berkibar berkat kepopulerannya sebagai Raja Dangdut. Dari sejumlah lagu yang diciptakannya, ada beberapa lagu yang disisipi Rhoma dengan syair dakwah. Sementara itu, untuk karier politiknya, Rhoma selama ini lebih banyak terjun ke dalam partai bernuansa Islam.

Sebelum mendirikan partai Idaman, Rhoma sempat akan dijadikan calon presiden periode 2014-2019 oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, karena perolehan suara PKB tak mencukupi untuk mengusungnya, harapan Rhoma pun pupus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau