"Jadi, Jumat jam sembilan pagi, Nagita sudah di rumah sakit. Jam 10-an ternyata sudah pembukaan satu. Gigi itu pengin banget (melahirkan) normal, sampai-sampai dia enggak mau diinduksi, enggak mau dikasih obat biar cepet keluar, maunya normal. Dia kan sempet ikut hypnobirth supaya tenang dan relaks," ujar Raffi dalam wawancara di RSU Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).
Sayangnya, keinginan Gigi tidak sejalan dengan kenyataan. "Jadi dari jam 10.00 sampai 18.00, baru pembukaan satu setengah. Waduh, dari malam sampai jam 00.00 baru pembukaan dua. Pas udah subuh-subuh Gigi sudah kesakitan terus. Bayinya tuh gerak-gerak terus di dalam. Dikasih tahu jam 06.00 sama dokter, katanya mengalami pecah ketuban di dalem. Posisi bayinya tidak tengkurep tapi terlentang. Nah, kata dokternya kalau enggak cepat-cepat takutnya bayinya keracunan, mau enggak mau harus dicaesar," tutur Raffi.
Dokter yang menangani proses bersalin Gigi juga membenarkan alasan tersebut. "Sudah lahir. Bayi sehat ibu sehat. Hanya lahirnya tidak bisa secara normal, tapi secara caesar karena sesuatu. Karena ketubannya pecah, tali pusarnya merosot, jadi enggak bisa normal. Tapi bayi lahir sehat, ibu sehat," ujar dokter Yoko di tempat yang sama.
Personel grup vokal Bukan Bintang Biasa (BBB) tersebut berusaha menguatkan dan menyemangati Gigi saat merasa sedih tidak bisa melahirkan secara normal.
"Aku berusaha kuatin dia, 'Udah enggak apa, kamu kan udah merasakan mau melahirkan normal, udah merasakan kontraksi yang kenceng selama 20 jam, sudah sayang ikhlasin aja. Yang penting kan bayinya sehat, paling penting kamunya sehat, bayinya selamat'. Akhirnya kami masuk ruang persalinan jam 08.00 kurang, yang masuk cuman aku sama Mama Rita," kata Raffi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.