"Disney support. Katanya, kalau mau buat film animasi high class, harus begini begitu, makanya jadi lama," terangnya.
Ia mengatakan, Disney terlibat hanya dalam pembenahan sistem, tak ikut menentukan konten film tersebut.
"Lebih ke sistem, tidak konten. Bagaimana mereka mengelola SDM (sumber daya manusia) kami, agar 180 orang yang ada menyatu dalam satu kepala," terangnya lagi.
Aryanto menyebut, film itu memakan biaya produksi Rp 15 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.