Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat "Doa 1", Grup Silampukau Kritik Industri Hiburan

Kompas.com - 26/10/2015, 12:29 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sabtu malam, 26 September 2015, dalam festival musik bernama RRRec Fest in The Valley 2015, di Tanakita Camping Ground, Sukabumi, Jawa Barat, grup musik Silampukau mengakhiri penampilan mereka dengan lagu "Doa 1". Lewat lagu dengan lirik satire itu, grup folk dari Surabaya tersebut mengkritik industri hiburan.

"Sering, Gusti, aku bertanya-tanya sendiri, kenapa sih Mama tenggelam di televisi, mengunyah iklan, menelan mimpi. Sabar, Mama, tunggu aku masuk ke layar tivi. Dan, inilah nyanyianku. Semoga Mama belum tua saat aku mencapainya," demikian Silampukau, yang terdiri dari Kharis Junandharu (vokal dan gitar akustik) dan Eki Tresnowening (vokal dan gitar akustik), menyuguhkan "Doa 1".

Lirik lagu itu lalu berkisah tentang kelelahan artis-artis musik karena terteror televisi.

"Duh Gusti, kini kumulai lelah jadi musisi. Jiwaku remuk terteror televisi," lanjut mereka.
 
Mereka kemudian mempertanyakan kewajaran kemarahan terhadap televisi.

"Janggalkah, Gusti, perasaan marah ini, saat nalarku direndahkan televisi? Lihat itu, Gusti, lihat itu, berapa harga tawa mereka di balik layar tivi," lantun mereka lagi.

Sebuah doa akhirnya akan diakhiri dengan permohonan atas apa yang diinginkan demi menjawab kegelisahan.

"Dan, inilah nyanyianku. Semoga usahaku lancar, berkembang, ber-cuan, perlahan aku bisa mewujudkan ziarah ke Tanah Suci, tanah impian," tutup mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com