"Sering, Gusti, aku bertanya-tanya sendiri, kenapa sih Mama tenggelam di televisi, mengunyah iklan, menelan mimpi. Sabar, Mama, tunggu aku masuk ke layar tivi. Dan, inilah nyanyianku. Semoga Mama belum tua saat aku mencapainya," demikian Silampukau, yang terdiri dari Kharis Junandharu (vokal dan gitar akustik) dan Eki Tresnowening (vokal dan gitar akustik), menyuguhkan "Doa 1".
Lirik lagu itu lalu berkisah tentang kelelahan artis-artis musik karena terteror televisi.
"Duh Gusti, kini kumulai lelah jadi musisi. Jiwaku remuk terteror televisi," lanjut mereka.
Mereka kemudian mempertanyakan kewajaran kemarahan terhadap televisi.
"Janggalkah, Gusti, perasaan marah ini, saat nalarku direndahkan televisi? Lihat itu, Gusti, lihat itu, berapa harga tawa mereka di balik layar tivi," lantun mereka lagi.
Sebuah doa akhirnya akan diakhiri dengan permohonan atas apa yang diinginkan demi menjawab kegelisahan.
"Dan, inilah nyanyianku. Semoga usahaku lancar, berkembang, ber-cuan, perlahan aku bisa mewujudkan ziarah ke Tanah Suci, tanah impian," tutup mereka.