Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Isyana Sarasvati Alami Cryptomnesia?

Kompas.com - 25/11/2015, 17:07 WIB
Yulianus Febriarko

Penulis

Isyana menjelaskan proses penciptaan "Tetap dalam Jiwa" di Swedia.

"Komposisi dan lagu dibangun melalui proses workshop, dengan melibatkan beberapa musisi Swedia antara lain Hayden Bell, Allof Lindskog, Hayli Aitken," terangnya.

"Komposisi saya lakukan dengan piano, kemudian dikomentari, ditambah atau kurangi oleh para musisi yang terlibat," lanjutnya.

Diterangkan lagi oleh Isyana, dalam 14 hari dihasilkan 14 lagu. Satu hari, satu lagu. Proses tersebut didokumentasi dalam video amatir.

"Bahkan sampai lagu itu di-release beberapa saat, anehnya saya dan semua yang terlibat tetap tidak menyadari adanya kemiripan dengan lagu 'Payphone'," tekannya.

Bagian dari "Tetap dalam Jiwa" yang disebut mirip:
Bila memang harus berpisah, aku akan tetap setia. Bila ini memang ujungnya, kau kan tetap ada di dalam jiwa.

Bagian dari "Payphone" yang disebut dijiplak:
If happy ever after did exist, I would still be holding you like this.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com