"Saya sendiri pernah mengalami pengalaman mengalami musik secara inderawi. Pernah saya naik motor pulang sambil mendengarkan musik orkestra berjudul 'Bring Me Home'," tuturnya sehari sebelum Konser Tentang Rasa.
"Tak hanya audio saja, saya bisa merasakan angin sepoi-sepoi, pas lewat warung pecel lele membaui aromanya, begitu pula ketika lewat tempat pembuangan sampah. Benar-benar merasakan semua itu ketika menikmati sebuah musik tertentu," tuturnya lagi.
"Bisa disebut pengalaman holistik atau menyeluruh. Ide itulah yang mendasari konsep Konser Tentang Rasa ini," terangnya.
Oleh karena itu, demi indera pengecap para penonton, Lani, yang juga menjadi pengarah artistik konser tersebut, meminta kepada pihak penyelenggara untuk membagikan minuman ringan dalam ruang pertunjukan.
Minuman dalam kemasan botol plastik kecil itu beraneka rasa--cokelat, jeruk, jambu, dan kopi.
Selain itu, demi indera penciuman, pada lagu-lagu tertentu ruang pertunjukan beraroma antara lain vanila dan mint.
"Makanya, saya menghadirkan bau, mengecap juga. Bagaimana sih rasanya kalau mendengarkan lagu-lagu Frau itu baik dari aroma maupun rasa yang dikecap. Aroma-aroma itu diasosiasikan dengan lagunya saja," tuturnya.
"Pas ngeracik tuh rasanya seperti ngerjain proyek sekolah gitu. Oh, ternyata bau ini, bau itu, bisa dibuat," kata Lani.