Keputusan itu membuat band rock tersebut membawa pulang tiga Grammy dari empat nominasi Grammy Awards yang mereka dapat pada Senin (15/2/2016) malam waktu Los Angeles, Amerika Serikat.
Lagu "Don't Wanna Fight" menang pada dua kategori: penampilan rock terbaik dan lagu rock terbaik. Itu adalah lagu jagoan dari album teranyar Sound & Color (produksi tahun 2015).
Album tersebut menang pada kategori album musik alternatif terbaik, bukan kategori album rock yang diraih Muse untuk album Drones.
Jika bayangan Anda pada "rock" adalah musik yang mengguncang dengan bunyi gitar meraung, mungkin gelar lagu rock terbaik lebih cocok disematkan kepada Foo Fighters ("Something from Nothing") atau Wolf Alice ("Moaning Lisa Smile"), dua pesaing Alabama Shakes.
Namun, Alabama Shakes mematahkan premis itu. Bisa jadi, penyelenggara Grammy Awards menganggap "Don't Wanna Fight" adalah wajah rock masa kini.
Rock tak melulu sesangar Guns n' Roses, tetapi bisa berwujud seksi di tangan kuartet dari kota kecil Athens di Negara Bagian Alabama, AS, ini.
Brittany Howard, perempuan sentral kelompok ini, tak memusingkan penggolongan jenis musik mereka. Alabama Shakes punya banyak latar corak musik, tanpa mereka sengaja membuatnya begitu.
Corak vokal Howard mengingatkan penggemar musik soul dan R&B pada Etta James atau Aretha Franklin. Kadang, ia meratap seperti Janis Joplin.
Musiknya bisa melaju cepat seperti The Ramones, lalu berbelok pada Velvet Underground. Mereka bisa meramu banyak warna itu dalam sebuah lagu, misalnya di nomor "The Greatest".
Dalam artikel yang dimuat The Telegraph, ada pertanyaan tentang aliran musik band ini. Jawaban Howard singkat, "Aku tidak tahu."