"Di sekolahnya DS tergolong anak berprestasi, dia masuk peringkat lima besar. Dia anak yang relatif unggul dalam akademik. Memiliki dedikasi untuk selesaikan pendidikan, tapi kondisi ekonominya yang sulit," ujar Asrorun saat ditemui di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016).
Bahkan DS sampai menjadi juru parkir demi membantu orangtuanya memenuhi biaya pendidikan.
"Dia cerita, saya sedang proses penyelesaian sekolah. Ikhtiar dia lakukan, enggak mungkin mencari ketenaran. Pernah jadi penjaga parkir hanya untuk menyelesaikan sekolahnya," tutur Asrorun.
Untuk itulah KPAI fokus untuk menyembuhkan trauma yang dialami DS atas pencabulan yang diduga dilakukan Saipul agar korban dapat kembali meneruskan pendidikannya. Saat ini DS duduk di bangku kelas 3 SMU.
"Mudah-mudahan proses ini bisa cepat dan anak bisa cepat pulih sehingga bisa bergabung kembali dengan teman-temannya dan jalani ujian yang terdekat ujian tengah semester, ujian semester dan ujian nasional," ujar Asrorun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.