Seperti Leo DiCaprio, Inarittu juga memaknai The Revenant lebih dari sekedar film. Sutradara pemenang Oscar tahun lalu lewat Birdman (2014) itu menilai The Revenant layaknya perjalanan spiritual.
Kepada The Guardian, Iñárritu menilai Hugh Glass yang memang diangkat dari kisah nyata itu lebih dari sebuah karakter.
"Dia seorang manusia, makhluk liar, seorang santa, seorang martir, sebuah jiwa," tutur Inarittu.
Dengan dibantu sinematografer asal Meksiko, Emmanuel Lubezki (yang juga membantu Inarittu di Birdman), pengambilan gambar dimulai, diambil sesuai kronologi cerita.
Gambar diambil dengan menggunakan pencahayaan alamiah, dan--seperti Birdman--dengan adegan-adegan yang panjang dalam sekali take.
Cara ini dilakukan agar kisah yang diambil dari novel karya Michael Punke ini terkesan natural.
"Ini merupakan sebuah homage (penghormatan) terhadap orisinalitas tradisi sinema," tutur sutradara yang pertama kali masuk nominasi Oscar untuk Amores perros (2000) tersebut.
"Saya sepenuhnya percaya bahwa begitulah sebuah film harusnya digarap," ucap Iñárritu.
Dengan semua passion yang dimiliki Alejandro Iñárritu, kehadiran Leonardo DiCaprio tentu sebuah anugerah. Leo memiliki kemelekatan yang sama seperti Iñárritu terhadap The Revenant, juga terhadap wiracarita tentang Hugh Glass.
Leo rela mencemplungkan diri ke dalam sungai yang permukaannya membeku. Dia juga rela memakai kulit binatang seberat 46 kilogram agar membuatnya tetap hangat. Setiap hari jadi ajang bagi Leo dalam menempa diri agar tidak menderita hypothermia.
"Setiap hari dalam proses pembuatan film ini sangat berat. Ini merupakan film paling berat yang saya jalani," ujar Leo kepada Wired.
Tidak hanya itu, kepada media Inggris TimeOut, Leo juga membenarkan bahwa semua adegan di The Revenant dilakukannya tanpa peran pengganti. Dia dikubur dalam keadaan hidup, tidur di dalam bangkai binatang, hingga memakan hati bison mentah-mentah.
Dalam skala 1 sampai 10, Leo menilai "kebrutalan" proses pembuatan film ini di angka 10.
"Merasakan sakit itu cuma sementara, tapi film dibuat untuk selamanya," ujar pria yang dikenal pesolek dan kerap berganti pacar itu.
Meski begitu, Leo tetap mampu menampilkan akting penuh konsentrasi. Iñárritu memuji kemampuannya yang tetap fokus meski mengalami kelelahan fisik yang luar biasa.
Leo, menurut Iñárritu, melakukan hal yang mustahil dilakukan orang lain: Menghadirkan akting bagus dalam keadaan yang sangat ekstrem.
Kesedihan Hugh Glass yang kehilangan istri dan anaknya jelas terlihat dalam sejumlah adegan yang penuh keheningan dan perenungan.