Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pria Bergaya Kewanitaan di Kalangan "Penonton Alay"

Kompas.com - 05/03/2016, 12:13 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lelaki bergaya kewanitaan bukan pemandangan aneh di kalangan penonton bayaran atau yang lebih dikenal sebagai "penonton alay".

Pengamatan Kompas.com di studio televisi di kawasan Mampang dan Kebon Jeruk beberapa waktu lalu, mereka mudah ditemui. Mereka biasanya bergerombol dan bercanda dengan bahasa lugas.

Seorang penonton yang ditemui Kompas.com, Kamis (4/3/2016), mengakui banyak rekannya sesama penonton bayaran yang memang bergaya seperti itu. "Ngondek", begitu mereka  menyebut gaya kewanitaan itu.

"Kalau laki agak keperempuan dan ngondek gitu udah biasa," kata perempuan berusia 27 tahun itu.

Yanti menilai perilaku seperti itu bisa saja pengaruh lingkungan. "Ya dari pergaulan sih ya. Tapi sih kalau kami ngobrol-ngobrol aja biasa," katanya.

Hal senada dikatakan penonton bayaran lainnya, Yeyen (30). Ia bahkan mengaku melihat mereka menunjukkan keakraban yang tidak wajar. Namun ia menolak berbicara lebih lanjut soal hal itu.

Menurut seorang pegawai televisi yang tak mau identitasnya disebut, gaya kewanitaan para alay sudah mulai dihilangan. Bahkan ada juga artis yang mengingatkan penonton untuk bergaya sewajarnya.

"Kemarin ada yang bilang ke penonton sebelum acara dimulai. Katanya 'eh, lu-lu pada jangan ngondek-ngondek ya. Nanti acara kita distop sama KPI," kata pegawai itu menirukan seorang artis.

Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan edaran yang berisi larangan bagi stasiun televisi menampilkan artis, baik pembawa maupun pengisi acara, bergaya kewanitaan.

Sebelumnya, pengelola penonton bayaran yang cukup dikenal, Ely Sugigi, pun mulai selektif dalam mempekerjakan penonton bayaran. Ia melarang anak buahnya yang lelaki bergaya kewanitaan.

"Anak alay aku jadi pembelajaran. Sudah enggak lagi ada gaya ngondek, gaya perempuan, harus laki," kata Ely.

Keberadaan "penonton alay" kembali menjadi sorotan ketika kasus dugaan pencabulan oleh pedangdut Saipul Jamil terkuak. Laporan pencabulan seorang remaja yang menjadi penontonnya di sebuah acara televisi berujung pada penetapan pedangdut itu sebagai tersangka.

Kasus ini diikuti dua laporan lainnya. Kedua pelapor juga mengaku sebagai korban pelecehan seksual Saipul. Keduanya juga mengaku berkenalan dengan Saipul setelah menjadi penonton.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com