Nilai positif rata-ratanya 9,52 dari 10 penonton di portal Naver.
Film tersebut juga sudah diputar di Jepang dan Amerika Serikat.
"Saya khawatir bahwa orang Jepang yang datang dengan teman Korea-nya akan pergi (meninggalkan gedung bioskop) di tengah film," ujar Cho.
"Namun, secara mengejutkan, mereka mengatakan bahwa mereka berharap banyak orang akan menonton film ini dan mereka akan memberi tahu yang lain tentang film ini ketika diputar di gedung bioskop," ujarnya lagi.
Walaupun ide film itu sudah ada sejak 14 tahun lalu, kurangnya investor membuat produksinya baru bisa dimulai pada April 2015.
Lebih dari setengah biaya produksi didanai oleh 75.270 individu yang menggalang sampai hampir 1,2 miliar won (978.880 dollar AS), menurut situs internet film tersebut.
Pada akhir film itu ditampilkan daftar nama donatur bersama dengan lukisan yang dibuat oleh para wanita penghibur tersebut selama sesi terapi mereka.
"Saya berharap film ini menyebar seperti rumput liar sehingga semua orang di seluruh dunia bisa menonton film ini, dan bahwa hal itu bisa menjadi mercusuar perdamaian sehingga tidak ada lagi perang dan tidak ada lagi penderitaan bagi perempuan dan anak-anak," kata Cho. (as)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.