Apa yang ia lakukan adalah semata untuk menyelamatkan diri dan seluruh penduduk desa.
Ia tidak mungkin meninggalkan mereka yang pasti akan menjadi sasaran angkara murka Kai.
Selama di desa ini, Po telah belajar banyak.
Ia belajar menjadi panda dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan alami panda. Kebiasaan yang membantunya mengenali diri.
Bagaimana Po melatih para penduduk desa untuk bertahan dan sekaligus punya kemampuan untuk menyerang balik adalah inti dari nilai yang dibenamkan dalam film ini.
Po akhirnya paham bahwa untuk menguasai chi, ia harus mengenal jati dirinya.
Pemahaman yang juga ia terapkan ketika mengajarkan gerak dan nilai-nilai kungfu kepada orang lain.
Ia tidak mengajar untuk mengubah murid-muridnya menjadi seperti apa yang ia inginkan, tetapi untuk menjadi diri mereka masing-masing.
Film Kung Fu Panda 3 tetap mudah dipahami meski penonton tidak mengikuti dua film pendahulunya.
Tokoh-tokoh dan latar belakang cerita dikenalkan secara mengalir dalam jalan cerita.
Inilah salah satu tafsir dan pendekatan Hollywood terhadap budaya timur.
Meski mengambil cerita timur, yakni kehidupan pendekar kungfu dengan lanskap Tiongkok yang kental, gaya bicara Po dan kawan-kawan dibuat ala Barat. (Sri Rejeki)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.