Beruntung, rekan-rekannya memberi semangat, Mereka meyakinkan Zaskia bahwa ia pasti bisa menjalani tugas sebagai Duta Pancasila.
Lama kelamaan, kepercayaan dirinya pun tumbuh. Hitung-hitung status barunya tersebut bisa menjadi motivasinya untuk belajar terus, pikir Zaskia.
Lagipula, ia juga sudah menghafal Pancasila beserta lambang-lambangnya. Tinggal memahaminya lebih lanjut.
Pelantun lagu "Goyang Itik" itu akhirnya tahu apa yang harus ia lakukan untuk membantu menyosialisasikan Pancasila kepada masyarakat.
"Kalau misal Neng pulang kampung, Neng tanya ke adek-adek, udah hafal Pancasila belum. Kalau enggak hafal, Neng kasih tau aja. Jadi dari hal-hal kecil Neng udah harus mulai," ujar Zaskia.
Dokter Klinik Pancasila
Belum juga ia sempat melaksanakan tugasnya sebagai Duta Pancasila, sehari setelahnya tepatnya Jumat (8/4/2016), lagi-lagi Zaskia mendapat tanggung jawab.
Kali ini, ia dikukuhkan sebagai dokter Klinik Pancasila oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.
Direktur Klinik Pancasila, Dodi Susanto, mengatakan bahwa pihaknya bersama Kemenhan juga Mahkamah Konstitusi mendaulat Zaskia setelah melewati pertimbangan yang matang.
Salah satunya adalah sang pedangdut semakin aktif melakukan silaturahim kebangsaan.
Dodi mengatakan, sebagai dokter klinik Pancasila, Zaskia diharapkan dapat memberi semangat sekaligus menarik minat pemuda-pemuda Indonesia untuk mau ikut memahami dasar negara.
"Biarlah kekhilafan beliau menjadi sejarah, tetapi ikhtiar Zaskia memperbaiki diri. Apa yang dilakukan Zaskia itu ciri seorang pahlawan. Karena pahlawan adalah orang yang ingin memperbaiki dirinya untuk kemajuan orang lain," ujarnya.
Klinik Pancasila sendiri merupakan program ektrakulikuler yang dibentuk oleh Polri di sekolah-sekolah.
Tujuannya untuk membangun karakter generasi muda yang mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki visi kebangsaan.
Klinik Pancasila juga diharapkan dapat membantu menurunkan angka kriminalitas, tawuran dan bullying serta kasus narkoba di kalangan remaja.
Pelatihan dan diari
Hanya saja, Zaskia terlebih dulu mengikuti pelatihan Kepemimpinan Pancasila selama sembilan hari. Menariknya, itu ia lakukan bersama puluhan siswa pengurus OSIS perwakilan seluruh SMA di DKI Jakarta.
Program kerja sama antara Kemhan dengan Mahkamah Konstitusi dan Klinik Pancasila tersebut digelar di Puncak, Jawa Barat, dari 8 - 17 April 2016.
Zaskia beralasan ia ingin lebih mendalami dan menambah wawasannya tentang nilai-nilai Pancasila sebagai bekal menjadi duta.
Tak hanya itu, pelantun "Satu Jam Saja" ingin membuktikan kepada pemuda bangsa dan masyarakat bahwa ia juga bisa belajar dan berubah dari tak paham menjadi paham.
"Untuk meningkatkan kualitas diri juga. Neng kan kurang tau mengenai kepancasilaan, di sini saatnya neng belajar. Mau mengajak anak bangsa untuk ikut juga," ucapnya.
Nantinya, Zaskia juga diwajibkan menulis buku harian atau yang disebut diary Pancasila.
Di dalamnya, ia bisa menuliskan apa saja kegiatannya sehari-hari dalam menyosialisasikan sila-sila dasar negara kepada keluarga, tetangga hingga teman-temannya.
"Nah akhir bulan dikoreksi sama saya. Nanti isinya bisa dipublikasikan," ucap Direktur Klinik Pancasila, Dodi.
Aktif ambil bagian dalam kegiatan bertema Pancasila, kini Zaskia seakan telah berevolusi dari seseorang yang menjawab "bebek nungging" sebagai lambang sila kelima menjadi seorang Duta Pancasila sekaligus Dokter Klinik Pancasila.
Apa langkah Zaskia selanjutnya? Mari kita tunggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.