Perasaan Cinta itu terlihat jelas di Ada Apa dengan Cinta 2 (AADC2), karena begitu nama Rangga disebut, kita bisa melihat wajahnya langsung kalut.
Bahkan sebelumnya, kita juga sempat melihat bahwa Cinta masih menyimpan surat-surat dan aneka memento dari Rangga.
Padahal di titik ini, Cinta sudah menjelma jadi seorang wanita mandiri yang tinggal sendiri di apartemen. Ini berarti Cinta dengan kesadaran penuh menyimpan dengan rapih aneka memento dari Rangga dan membawanya ketika ia pindah dari rumah ke apartemen.
Berarti, dia memang sungguh-sungguh mencintai Rangga dengan sangat dalam atau paling tidak, tidak bisa berhenti memikirkannya.
Pertanyaannya adalah kenapa?
"Hmmm… kenapa ya?"
Menurut saya ada dua kemungkinan:
Cinta dan Rangga sudah berhubungan seks. Alkisah, pasangan yang sudah berhubungan seks—apalagi jika itu adalah kali pertama bagi mereka—akan lebih mengalami kesulitan untuk melupakan satu sama lain. Nah, bukan tidak mungkin dong Cinta dan Rangga sudah berhubungan seks? Mungkin ketika Cinta bersama keluarganya mengunjungi Rangga di New York?
Rangga main pelet. Biar bagaimana pun, Rangga itu orang yang aneh. Dan orang aneh bisa saja main pelet. Mungkin kan? Mungkin dong.
Tapi ada satu lagi kemungkinan yang masuk akal dan kemungkinan disembunyikan tepat di depan mata kita: Bagaimana jika ternyata Cinta itu gila?
Coba kita pikir. Di AADC2, kita melihat Cinta gampang sekali tersulut emosinya, padahal hanya karena hal-hal sepele. Ketika dia bertemu dengan Rangga lagi (setelah 9 tahun) di pameran Eko Nugroho, Cinta langsung marah dan mau pulang duluan.
Ketika Karmen menghampirinya dan mencoba memberikan nasihat, Cinta malah menyerangnya dengan cercaan mengenai hubungan Karmen yang gagal.
Ketika Rangga mencoba menjelaskan kenapa ia memutuskannya, Cinta secara tiba-tiba ngamuk dan menuduh Rangga bohong (tanpa bukti), lalu menamparnya, sebelum tiga detik kemudian minta maaf.
Ketika Rangga menanyakan apakah calon suami Cinta sudah kaya dari lahir, Cinta sekonyong-konyong juga langsung marah.
Ditambah lagi teman-teman baik Cinta yang senantiasa selalu "setia" menemani Cinta dan juga terlihat sangat maklum dengan apa pun yang ia perbuat.