Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Nowela "#1"

Kompas.com - 29/05/2016, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyanyi berdarah Papua-Batak, Nowela Elizabeth Mikheila Auparay (28), merasa memenangi kontes Indonesian Idol di musim kedelapan saja tidaklah cukup.

Tepat dua tahun setelah ia menjuarai kontes itu tahun 2014, gadis kelahiran Wamena, Papua, ini meluncurkan album perdananya bertajuk #1.

Karakter vokalnya yang unik dengan aksen cadel yang menggemaskan memberi warna tersendiri dalam racikan album popnya yang digelayuti berbagai nuansa genre.

Nowela hadir dalam jumpa pers peluncuran albumnya di Artotel, Jakarta, Selasa (24/5/2016), dengan penampilan yang atraktif.

Tubuh langsingnya dibalut setelan jumpsuit hitam polos dengan hiasan kalung berkilauan menggantung di lehernya.

Rambutnya yang selama ini panjang ikal kini dipangkas pendek bergaya pixie.

Gaya rambut yang tampak cocok dengan kontur wajahnya itu membuatnya sekilas menyerupai penyanyi asal Amerika Serikat, Rihanna.

"Iya, saya memang terinspirasi potongan rambut Rihanna. Ini gara-gara rambut saya rusak bercabang tujuh! Tadinya saya udah lama pengen potong pendek kayak Gwen Stefani, idola saya," ujarnya.

Album #1 yang diproduksi Universal Music Indonesia tersebut, menurut Nowela, dipersiapkan selama sekitar satu setengah tahun.

Selain menggelontorkan album fisik berupa cakram padat (compact disc), #1 juga akan dipasarkan dalam versi digital dan streaming media.

Nowela berujar, memiliki album sendiri adalah salah satu impian yang sejak lama diidamkannya. Album, bagaimanapun, menjadi semacam prasasti penting bagi eksistensinya di industri musik.

"Penting juga buat peninggalan untuk anak cucu nanti. Apalagi buat saya yang tadinya cuma penyanyi kafe, penyanyi gereja, album ini penting sekali buat saya. Pegang album ini aja sekarang rasanya. hoaaa," celoteh Nowela yang ayahnya seorang pendeta ini.

Sebelum mengikuti audisi Indonesian Idol, Nowela tertempa sebagai penyanyi kafe di Purwokerto, Jawa Tengah, selama sekitar enam tahun.

Ia terbiasa membawakan lagu dari berbagai genre sekalipun favoritnya secara personal adalah rhythm and blues (R 'n' B).

Berwarna
Dalam album #1, Nowela membawakan 11 lagu dengan berbagai nuansa genre. Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi lain, seperti pendatang baru Kevin Lim dan 5 Romeo.

Lagu pertama "Saling Memiliki" memberikan suguhan upbeat berenergi dengan nuansa electronic dance music (EDM) yang ceria.

Komposisi lagu yang digarap Aldi Nada Permana ini juga dibawakan bersama 5 Romeo. Lagu bernuansa EDM ini tentunya dipilih juga untuk merengkuh pasar penggemar musik EDM yang terus tumbuh.

Lagu lain yang cukup menarik dengan nada jenaka adalah lagu kedelapan berjudul "Cinta Ini Bergelora" yang komposisi dan aransemennya digarap Harry Budiman.

Pada lagu ini, artikulasi Nowela yang terdengar agak cadel terdengar manis menggemaskan.

Sebelum menelurkan album #1, Nowela juga telah mengeluarkan tiga singel yang kini termuat dalam album perdananya, yaitu "Membawa Cinta", "Kehabisan Kata", dan "Kekasih Bukan".

Secara keseluruhan tema cinta memang mendominasi lagu-lagu dalam albumnya.

Coba simak saja lagu sendu "Kekasih Bukan" yang bisa membuat penggemarnya galau.

"Ku gelisah t'lah menunggu lama/siapakah kita/kekasih pun bukan/mengapa kita masih saja saling diam/ dengan detak jantung yang berdebar".

Lagu "Kekasih Bukan" tersebut juga telah dibuat videoklip yang kini masih dalam tahap penyuntingan.

Videoklip yang digarap Rizal Mantovani itu menurut Executive Producer Jan Djuhana akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Album Nowela ini mengikutsertakan beberapa musisi, arranger, supaya berwarna dan juga tentunya easy listening. Piyu dari Padi, misalnya, juga menuliskan lagu untuk album ini (lagu 'Memilikimu adalah Segalanya')," kata Jan.

Indonesia membaca
Satu hal yang istimewa, kali ini Nowela tak sekadar menelurkan album perdana.

Melalui albumnya ini, ia menyusupkan gerakan Indonesia Membaca bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kompas Gramedia.

Setiap pembeli yang membeli satu album fisik Nowela otomatis akan berpartisipasi berdonasi dua buku, satu di antaranya dari Kompas Gramedia, untuk gerakan tersebut.

Gerakan Indonesia Membaca bertujuan untuk mengurangi buta aksara di Indonesia.

Tingkat buta aksara di Indonesia yang terpantau pada tahun 2013 mencapai 3,07 persen dengan Papua sebagai daerah dengan persentase tertinggi.

"Saya lahir di Papua dan pernah merasakan bagaimana kondisi sekolah di pedalaman-pedalaman Papua. Waktu nonton film Laskar Pelangi jadi ingat pengalaman saya sendiri," kata Nowela mengenang.

Sebelum mengikuti Indonesian Idol, Nowela pun telah lama peduli dengan gerakan membaca.

Ia juga mengampanyekan gerakan Buku untuk Papua yang masih aktif hingga sekarang. Gerakan ini telah mewujudkan rumah-rumah baca di tanah Papua. (Sarie Febriane)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Mei 2016, di halaman 18 dengan judul "Prasasti Nowela #1".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com