Lester pun entah mengapa menjadi tertarik untuk mengungkap alasan di balik hangusnya uang 800 juta dolar AS para investor saham Ibis.
Ia menelusuri satu-satu pembuat program algoritma yang tersebar di Rusia dan Seoul (Korea Selatan) hingga tiba saatnya Camby kembali ke New York, AS.
Selapis demi selapis, penonton akan dibuat paham tentang aliran uang yang ditanamkan dalam bentuk saham. Kita akan mendapatkan kesan, menanam saham tak ubahnya seperti orang berjudi karena unsur ketidakpastian yang lebih besar ketimbang perhitungan bisnisnya.
Untuk menurunkan tensi, sesekali percakapan dan adegan dibuat humor. Cerita yang semula berpusat di dalam studio siaran kemudian berpindah ke dalam lift, jalanan, dan gedung Federal Hall.
Gates yang berniat mempertahankan nyawanya sekaligus bersimpati dengan nasib Kyle kemudian justru berkolaborasi membongkar misteri jebloknya saham Ibis.
Di luar lubang-lubang yang terasa mengganjal logika cerita, film ini cukup menghibur, terutama bagi penggemar akting Julia Roberts dan George Clooney.
Ini duet keempat keduanya setelah film Ocean's Eleven, Confessions of A Dangerous Mind, dan Ocean's Twelve.
Uniknya, karena kesibukan masing-masing, keduanya sebenarnya tidak banyak beradu akting langsung. Roberts lebih banyak shooting sendiri, terpisah dari Clooney. Dalam film, tokoh Fenn tampak lebih banyak menghadap layar hijau monitor di ruang produksi. (SRI REJEKI)
-----
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Minggu, 5 Juni 2016, dengan judul "'Monster' Pemakan Uang",
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.