Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Star Trek Beyond", Mempertahankan Perdamaian Galaksi

Kompas.com - 20/07/2016, 21:04 WIB

Interaksi kocak antara Spock-Bones yang karakternya berseberangan -sehingga menimbulkan adu mulut- patut dinantikan. Kepergian aktor Leonard Nimoy, pemeran Spock dalam serial asli Star Trek yang tutup usia pada Februari 2015, juga dikenang dalam Star Trek Beyond.

Di dalam skenario, Spock merasakan duka mendalam kala mendengar kabar duka bahwa "Spock Prime" (Nimoy yang menjadi kameo dalam film Star Trek Into Darkness yang tayang pada 2013) telah meninggal dunia.

Kesedihan yang terlihat di kamera juga dirasakan Zachary Quinto yang berteman baik dengan almarhum Nimoy. Ini pun menjadi film terakhir Anton Yelchin yang tewas pada Juni lalu akibat insiden yang membuatnya terjepit di antara pilar bata dan mobilnya sendiri.

Karakter baru

Mengingat tahun ini adalah perayaan ke-50 tahun Star Trek, tim kostum dan makeup bekerja sama menciptakan 50 ras alien unik dalam Beyond. Termasuk Jaylah, Krall, dan tentunya Manas.

Jaylah si perempuan tangguh terinspirasi dari karakter Jennifer Lawrence dalam film Winter Bone. Pegg mengemukakan nama "Jaylah" akhirnya diputuskan setelah sekian lama terus menyebut karakter itu sebagai "J-Law".

Dia dideskripsikan sebagai sosok penyendiri, membela dirinya sendiri, dan mencoba bertahan hidup tanpa bantuan orang lain. Idris Elba tertarik memerankan Krall karena alien itu punya latar belakang masa lalu yang rumit.

Saat pertama kali membicarakan Krall, peraih Golden Globe itu berdiskusi lewat telepon dengan sutradara selama sejam lewat mengenai filosofi si alien yang bertentangan dengan Federasi.

Elba berusaha merumuskan sosok Krall dari A-Z: cara berbicara, gestur, kondisi fisik hingga apa yang membuatnya berada di pihak yang berseberangan dengan Federasi.

"Jika kau sudah tahu kenapa, maka dia bukan lagi seorang monster. Ada alasan untuk segala perbuatan yang dilakukannya," kata Elba.

Aktor Indonesia Joe Taslim mendampingi Idris Elba sebagai karakter alien bernama Manas. Tawaran menjadi Manas datang dari Justin Lin yang sebelumnya bekerja sama dengan Joe dalam Fast & Furious 6.

Kesempatan emas itu tidak disia-siakan aktor yang ingin membawa nama Indonesia ke film-film blockbuster. Selama sebulan, Joe mempelajari dialog-dialog dalam bahasa alien.

Joe diberi kebebasan untuk menyampaikan kalimat-kalimat tersebut, seperti nada, intonasi, hingga bagian mana yang sebaiknya dibuat parau. Setelah interpretasinya disetujui, ia harus mempraktikkannya persis seperti itu saat pengambilan gambar.

Joe, Elba, dan Boutella sama-sama harus berakting di dalam kostum dan make up prostetik yang proses pemasangannya memakan waktu lima jam. Mereka didandani sejak dini hari sebelum shooting pagi hari dimulai.

Joel Harlow, pemenang Oscar untuk Tata Rias Terbaik, kerap turun langsung untuk mendandaninya. Tata rias khusus ini tidak berupa topeng, melainkan delapan bagian yang ditempel menutupi kepalanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com