KOMPAS.com – Sebagai bintang muda yang tengah naik daun, Reza Rahardian tetap bersikap rendah hati. Pasalnya, perjalanannya di dunia akting tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Nama Reza Rahardian mulai diperhitungan di jagad perfilman Tanah Air saat menyabet Piala Citra. Reza didapuk sebagai aktor pendukung terbaik dalam film Perempuan Berkalung Sorban pada 2009.
Setahun kemudian, Reza "naik kelas". Reza mencuri perhatian publik lewat film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta. Perannya sebagai Rosyid berhasil menyabet Piala Citra sebagai aktor terbaik.
Di malam penghargaan insan perfilman tersebut, Reza menjadi satu-satunya nominator di tiga film sekaligus, yaitu 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta, Alangkah Lucunya Negeri Ini, dan Hari untuk Amanda.
"Ya, semuanya kan karya yang butuh proses kerja sama dan kerja keras. Jadi saya berharapan tiga-tiganya lolos dan bisa masuk mewakili kategori entah apa pun itu," ujar Reza dikutip Kompas.com, Minggu (28/11/2010).
Namun, rentetan prestasi di atas tak membuatnya lupa diri. Terbukti, Reza tetap menyapa penggemar sembari tersenyum setiap ada kesempatan bertemu.
Sikap ramah tersebut terlihat, salah satunya, saat jumpa pers film ‘Finding Srimulat’. Reza batal meninggalkan ruangan ketika melihat para 'Pilarez', sapaan fans Reza, berkumpul membawakan kue ulang tahun untuknya.
Ia pun meniup lilin, memotong kue dan menerima kado dari penggemar yang kebanyakan perempuan berusia remaja.
"Enggak sangka, saya kaget, saya gampang terharu ya. Ulang tahun tanggal 5 Maret ya, baru ketemu sekarang," ujar Reza seperti dikutip Kompas.com, Jakarta, Sabtu (23/3/2013).
Puncak prestasi
Kemampuan aktingnya kembali diuji pada 2013. Momentum itu mungkin menjadi tantangan terbesar, karena Reza mesti berperan sebagai mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie, dalam film Habibie & Ainun.
Dalam film yang mengisahkan perjalanan cinta antara Habibie dan Ainun itu Reza harus "menyalin" semua gerak-gerik Habibie. Sosok Presiden RI ke-3 itu memang berkarakter. Tutur bahasa, cara bicara, dan senyumnya begitu khas.
Reza mengungkapkan bahwa lakon itu merupakan satu peran berbeda. Ia perlu waktu ekstra untuk lebih menghayati karakter Habibie.
"Peran Habibie (adalah) peran paling sulit. Punya ciri khas yang banyak dari logat bicara dan lain-lain. Kalau gagal memerankan, akan malu. Mental diuji," katanya seperti dilansir Kompas.com, Jumat (1/3/2013).
Namun, lagi-lagi Reza mampu membuktikan kemampuan aktingnya. Perannya sebagai BJ Habibie mendapat banyak pujian dan terbilang sukses. Bahkan, juri Festival Film Indonesia (FFI) 2013 menobatkannya sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik.