Nyanyian itu membuat sejumlah warga Indonesia yang menonton terharu.
Ikke berada di AS dalam rangka tur America Seduced by Dangdut 2016, yang diselenggarakan oleh Sireedee Entertainment.
***
Selain tampil dalam pertunjukan musik itu, selama di AS ia mengadakan bedah buku di beberapa kota.
Buku yang dibahas adalah Diary Dangdut Ikke Nurjanah.
Ia juga diundang menjadi pengajar tamu untuk kali kedua di University of Pittsburgh, di Pittsburgh, Pennsylvania.
Di universitas tersebut, perempuan bernama asli Hartini Erpi Nurjanah ini didampingi oleh dosen jurusan musik, Andrew Weintraub.
Weintraub sudah melakukan banyak penelitian mengenai dangdut.
Ia pernah menulis buku Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music.
"Tahun ini memang tetap ada beberapa show di Washington, DC sama di New York," ujar Ikke.
"Aku juga ke University of Pittsburgh, paparan lagi mengenai musik dangdut di dalam kelas bersama Professor Andrew Weintraub, lalu kita ke Philadelphia," sambungnya.
"Di New York, katanya ada beberapa paparan lagi soal dangdut. Habis itu kami kembali lagi ke Washington," ujarnya lagi.
Dalam kunjungannya kali ini, Ikke juga menyumbang buku biografinya itu ke Library of Congress di Washington DC.
Library of Congress merupakan perpustakaan dengan koleksi terbesar di dunia.
Di dalamnya ada beragam buku dari Indonesia, termasuk yang bertema dangdut.
Ikke berharap musik dangdut bisa lebih dikenal lagi di dunia internasional.