JEMBER, KOMPAS.com - Rencana pemerintah yang akan menghapus pelaksanaan ujian nasional (UN), mendapat sorotan dari Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah.
"Saya heran dengan langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menghapus pelaksanaan UN ini," kata Anang dalam wawancara di Jember, Jawa Timur, Senin (28/11/2016).
Lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, ide tersebut agaknya belum terkonsolidasi dengan matang di internal pemerintah.
"Sikap Pak Wapres Jusuf Kalla tidak setuju penghapusan UN. Itu artinya, di internal pemerintah saja tidak kompak soal ide penghapusan UN. Saya sarankan, rapatkan dulu di internal pemerintahan, kaji secara matang baru uji publik," kata Anang.
Memang, masih kata Anang, rencana penghapusan UN tersebut mendapat banyak aspirasi dari konstituennya. Tetapi, di sisi lain, tidak sedikit orangtua yang telah mengalokasikan anggaran untuk bimbingan belajar kepada anak-anaknya untuk menghadapi UN.
"Banyak kegelisahan para orangtua yang muncul setelah pernyataan Mendikbud soal penghapusan UN," ungkap suami penyanyi Ashanty ini.
Anang menilai, rencana penghapusan UN tersebut menunjukkan bahwa agenda prioritas Mendikbud justru semakin tidak fokus.
"Sebab masih banyak persoalan lain yang belum dituntaskan oleh pemerintah, mulai dari sarana prasarana, peningkatan SDM (sumber daya manusia) guru, kurikulum, dan sejumlah persoalan lain," ungkapnya.
Untuk itu, dia berharap agar Mendikbud lebih fokus dalam bekerja sehingga bisa dipetakan, persoalan apa saja yang harus segera dituntaskan.
"Jangan lompat- lompat begini, diselesaikan satu persatu," harap musisi asal Jember ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.