JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Rio Dewanto (29) mengaku kecewa terhadap tindakan represif personel gabungan aparat keamanan yang melakukan penggusuran secara paksa terhadap lahan milik para petani di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dalam penggusuran tersebut, belasan petani termasuk wanita dan anak-anak mengalami luka akibat tindakan represif itu. Aparat menggunakan alat berat dalam penggusuran tersebut.
"Itu tindakan represif yang terlalu berlebihan. Pasukan pengamanan jelas punya senjata, petani tidak ada apa-apanya. Itu tindakan represif yang tidak pantas dilakukan oleh aparat pemerintah," ujar Rio dalam jumpa pers di Kedai Filosofi Kopi, di Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).
Rio mengaku iba terhadap para petani. Sebagai sineas yang mengangkat kisah petani kopi dalam film Filosofi Kopi, kata Rio, tindakan tersebut tidak patut dilakukan oleh aparat keamanan.
Berangkat dari peristiwa tersebut, Rio mengaku akan membantu para petani di Desa Mekar Jaya, tidak hanya ke dalam bentuk semangat saja untuk melawan kesewenang-wenangan aparat keamanan, melainkan juga akan memberikan bantuan dalam proses hukum.
Ia akan meminta tim kuasa hukumnya, Aris Marasibessy and Partner, untuk membantu para petani jika dibutuhkan. Itupun, kata Rio, atas seizin kepala desa setempat.
"Posisi saya ini mendukung dan mengawal petani Indonesia. Petani Indonesia lebih mengerti mengelola agraria di Indonesia. Saya ingin mengawal dan membantu mereka menyelesaikan konflik ini," ujarnya.
Bahkan rencananya, Rio akan mengunjungi lokasi untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan.
"Saya akan datang ke sana, melihat langsung dan memberikan semangat kepada mereka," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, konflik terjadi setelah masuk PT Langkat Nusantara Kepong Malaysia, mengambilalih operasional PTPN II Kebun Gohor Lama. Perusahaan asal Malaysia itu kemudian melakukan upaya penggusuran terhadap petani. Beberapa oknum kepolisian berulang kali melakukan intimidasi kepada petani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.