Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metal yang Mengakar dan Membesar

Kompas.com - 15/05/2017, 16:07 WIB

Ada death metal, grindcore, deathcore, thrash metal, electronic metal, hardcore, gothic metal, black metal, dan lainnya. Subgenre yang lebih spesifik, seperti doom metal, atau sludge, masih belum mendapat tempat.

Baca juga: Hammersonic Festival 2017, Pesta ala Metalhead Indonesia

Doni (20) adalah salah satu penonton yang menunggang kereta api dari Malang untuk bisa bergabung dalam kerumunan kaus hitam itu.

Ia baru sekali hadir di Hammersonic. Doni baru saja menyaksikan aksi Burgerkill dari Bandung, yang main rapi, tetapi terasa terlalu singkat itu.

Ia duduk-duduk di rumput. Aksi band asal Sydney, Northlane, tak terlalu memikatnya.

Doni bersemangat menunggu band hardcore dari New York, AS, Earth Crisis, yang tampil setelah hari beranjak gelap.

Karl Buechner dan kawan-kawan main amat rapi. Ketukan-ketukan mereka yang agak janggal justru membuat penonton terkagum-kagum.

Band yang tenar pada 1990-an ini tampil selama sekitar 45 menit membawakan beberapa lagu, seperti "Total War", "Killing Brain Cells", dan "Forced March".

Band yang mengampanyekan hidup sehat dan perlindungan terhadap binatang ini menutup penampilannya dengan "Fire Storm" yang berasal dari album berjudul sama.

"Mainnya bersih. Tanpa cela," kata Fendra Kurniawan (37), penggemar Earth Crisis lainnya.

Setelah Earth Crisis, tampil berturut-turut The Black Dahlia Murder, Abbath, Tarja, dan ditutup Megadeth.

Penampilan Abbath, yang datang jauh-jauh dari Norwegia itu, cukup menyegarkan walau penampilannya tampak bengis dengan aksesori berpaku dan wajah dicat putih-hitam.

Mereka adalah band black metal. Namun, vokalisnya, Abbath Doom Occulta, bertingkah kocak.

Penonton pun menunggu Megadeth. Penampilan Tarja, mantan vokalis Nightwish dari Finlandia itu, ibarat ujian kesabaran bagi pasukan Megadeth.

Makanya, begitu Tarja pamitan dari panggung Hammer Stage, penonton girang. Sukacita itu menjadi-jadi ketika musik pengiring di panggung Sonic Stage, tempat Megadeth main, diputar.

Dave Mustaine, David Ellefson, Kiko Loureiro, dan Dirk Verbeuren main bagus banget. Produksi suara mereka prima.

Baca juga: Megadeth, Band Termahal di Hammersonic Festival 2017  

Tata visual latar juga apik. Pilihan lagunya membuat penggemar lama kehabisan suara ikut bernyanyi, sekaligus merengkuh penggemar baru.

Megadeth mengabulkan permintaan penonton atas lagu "Holy Wars.The Punishment Due" yang jadi penutup festival itu. Apa, sih, yang enggak buat metalheads Indonesia... (SAIFUL RIJAL YUNUS/HERLAMBANG JALUARDI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Mei 2017, di halaman 27 dengan judul "Metal yang Mengakar dan Membesar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau