Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nova Eliza Merasa Tak Perlu Jadi Wali Kota atau Gubernur

Kompas.com - 17/05/2017, 14:25 WIB
Tri Susanto Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Artis peran Nova Eliza (36) sedang mencurahkan kepeduliannya ke persoalan kesetaraan jender bagi para perempuan di berbagai bidang. Ia bergerak dengan Yayasan Suara Hati Perempuan.

Baca juga: Nova Eliza Menemukan Kenikmatan dalam Suara Hati

Yang terkini, Nova tengah membantu para perempuan yang menjadi korban kekerasan pada masa konflik di Aceh.

"Suara Hati Perempuan kan memang di Aceh ya, yayasan lokal untuk berdayakan korban konflik," kata Nova ketika menghadiri acara laporan tahunan kerja sama pembangunan Uni Eropa-Indonesia atau Blue Book, di Hotel Le Meridien, Jakarta, pada Rabu (16/5/2017).

Baca juga: Nova Eliza Berbicara tentang Kesetaraan Jender

Baca juga: Dari Nova Eliza untuk Perempuan Korban Kekerasan

Nova memilih Aceh karena dua hal. Pertama, Aceh merupakan kampung halamannya. Kedua, banyak perempuan yang mengalami kesulitan dalam hidupnya karena konflik di Aceh.

"Gimana mereka tidak punya uang untuk melanjutkan hidupnya. So, dari situ aku mikir kesetaraan, social gap-nya masih begitu besar, lho," sambungnya.

Apa yang didapatinya di lapangan kemudian didokumentasi dalam film oleh tim dari yayasannya itu.

Film dokumenter tersebut akan diputar di luar negeri pada November 2017, terkait kerja samanya dengan pihak Uni Eropa.

"Aku melihat, seseorang harus membantu, dan aku merasa, aku tidak mesti bergabung dengan pemerintah, atau menjadi wali kota atau gubernur untuk membantu korban. Aku  berinisiatif karena aku putri Aceh," ucap ibu dua anak ini.

Nova berpendapat bahwa kekerasan terhadap para perempuan di Indonesia juga disebabkan oleh sistem patriarki dalam budaya di Indonesia.

Baca juga: Nova Eliza dan 51 Pria

"Aku rasa karena kultur kita masih patriarki. Hal ini yang mendorong perempuan di bawah laki-laki. Jadi, bagaimana kita mengubah mindset,laki-laki dan perempuan harus setara baik secara sosial, politik, atau paling tidak di rumah tangga itu sendiri," ucapnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau