Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu Anang Hermansyah Pernah Diklaim Korea hingga Amerika

Kompas.com - 14/06/2017, 23:02 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Produser dan pencipta lagu Anang Hermansyah mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami hal tak menyenangkan berkait lisensi karyanya di YouTube.

Beberapa lagunya yang beredar dalam portal berbagi video itu sempat diklaim oleh sejumlah akun dari berbagai negara.

"Lagu saya di YouTube ada yang mengaku, ada yang submit dari Korea, Malaysia, Inggris, Prancis, dan Amerika. Diakui itu under license sana," kata Anang dalam wawancara di ruang kerjanya di komplek DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017).

Melihat itu, tim manajemen Anang langsung bergerak cepat. Mereka segera melakukan klarifikasi ke pihak YouTube Indonesia. Timnya juga membawa bukti legal bahwa lagu-lagu itu adalah karya cipta dari seorang Anang Hermansyah.

"Mereka ketemu YouTube, merapikan dan kasih data. Akhirnya kembali ke Indonesia lagi. Bahwa karya saya penciptanya ada di sini, Indonesia, kok kenapa diakui di mana-mana," ujar Anang.

"Data valid itu diakui YouTube, dirapikanlah di ranah YouTube dan kembali menjadi milik Anang," katanya lagi.

Namun, kata Anang, yang mengejutkan pihak YouTube memberinya semacam royalti atas karya-karyanya yang beredar di sana.

"Setelah itu dirapikan, aku ternyata dapat duit dari YouTube," ucap Anang.

Suami penyanyi Ashanty ini menceritakan pengalamannya itu sebagai contoh bahwa Undang-undang Permusikan sangat dibutuhkan untuk melindungi lisensi karya cipta pelaku seni Tanah Air. Sekaligus menjaga hak mereka dalam mendapatkan royalti.

"Andaikan ini terjadi secara bersama-sama dan masiv pemerintah terlibat, pendapatan Indonesia di YouTube di bidang itu berapa? Pasti besar. Karena pemakai internet kita paling besar di dunia. Efek domino perbaikan ini sangat signifikan," kata Anang.

"Kontribusi ekonomi bidang permusikan laporan terakhir dari Bekraf, kita cuma menyumbang 0,46 persen dari Rp 852 triliun pendapatan ekonomi kreatif, kecil," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau