JAKARTA, KOMPAS.com - Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" versi lengkap telah direkam ulang dan akan mulai diperkenalkan pada 28 Oktober 2017.
Sebagai informasi, lagu kebangsaan Indonesia yang selama ini dinyanyikan baru satu bait saja. Sementara sang peciptanya, Wage Rudolf Supratman, menulis "Indonesia Raya" dalam tiga bait atau tiga stanza.
Namun, penyanyi dan pencipta lagu Sandhy Sondoro berpendapat bahwa lagu "Indonesia Raya" sebenarnya cukup dinyanyikan satu bait saja.
[Baca juga : Lagu Indonesia Raya Versi Tiga Stanza Sudah Bisa Diunduh Gratis]
"Di sini saya lihat dari segi efisiensinya kalau menurut saya lebih baik (dinyanyikan) cuma satu stanza, lebih simpel dan lebih straight to the heart," ujar Sandhy dalam wawancara di halaman Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (20/10/2017).
"Tiga stanza, tidur orang, menurut saya ya. Cukup sih satu, udah ngikat banget menurut saya," sambungnya.
Pendapat Sandhy ia utarakan berdasar pandangannya akan kebanyakan orang yang menganut filosofi hidup "keep it simple".
"Karena saya orang yang hidupnya enggak ribet. Bikin musik lagu-lagu saya enggak ada yang ribet. Mungkin dari praktiknya kita perlu melihat dari segi efisiensi, menurut saya," ujar Sandhy.
Namun, ia tetap mendukung langkah memperkenalkan "Indonesia Raya" dalam versi lengkap kepada publik, terutama generasi muda.
[Baca juga : Trio Lestari Siap-siap Mengkritik Cinta]
"Kalau menurut saya dalam menyanyikannya satu stanza udah kuat banget sih. Tapi kalau dari saya, penting banget buat disosialisasikan tiga stanza di sekolah sekolah dari SD atau TK," ucapnya.
Karena menurut Sandhy, masih banyak yang tak tahu atau lupa bahwa lagu kebangsaan Indonesia punya versi lengkap.
"Tapi kalau untuk pengetahuan harus sih, saya juga baru tahu. Seluruh Indonesia harus mengetahui bahwa bangsa kita mempunya tiga stanza," katanya.
Rekaman ulang "Indonesia Raya" versi tiga stanza dibawakan oleh orkesta dan paduan suara Gita Bahana Nusantara dipimpin oleh konduktor Sapta Kusbini. Sementara, musisi kawakan Purwacaraka duduk sebagai sound engineer.
[Baca juga : Sandhy Sondoro Tak Ingin Mengubah Gaya Bermusiknya]
Hasil rekaman di Lokananta terdiri dari lima jenis, yakni versi orkes harmoni, orkes simfoni, orkes fanfare, iringan piano, dan unisono. Setiap versi ada yang direkam satu stanza dan ada yang tiga stanza.
Proses rekaman dilakukan di studio Lokananta, Solo, Jawa Tengah. Mengapa di sana? Karena studio itu menyimpan rekaman tiga stanza "Indonesia Raya" versi Josef Kleber. Lokananta, yang didirikan sejak 1956, juga merupakan perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia.
Lagu "Indonesia Raya" versi lengkap itu rencananya akan diwajibkan untuk dinyanyikan dalam kelas sebelum proses belajar mengajar dimulai, bukan saat upacara.
"Kalau di lapangan nanti naikkan bendera gimana? kelamaan. Ya udah di lapangan tetap satu stanza saja. Ranahnya Kemendikbud jadi wajibnya masih di sekolah, kalau mau menyasar semuanya harus naik ke Setneg," ucap Kepala studio Lokananta, Miftah Zubir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.