JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa hal yang terasa berbeda dari perhelatan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017 dibandingkan dengan yang tahun sebelumnya. Salah satu yang paling terasa perbedaannya adalah animo dan jumlah party goers kali ini.
Dari pantauan Kompas.com, saat DWP 2016 lalu, party goers mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB. Mereka juga tidak segan untuk mulai bergoyang dalam acara yang disebut sebagai festival electronic dance music (EDM) terbesar se-Asia Tenggara itu.
Namun, tidak halnya dengan tahun ini. Sekira pukul 19.00 hingga menjelang pukul 21.00 WIB, jumlah party goers tidak sebanyak tahun lalu. Kebanyakan party goers hanya berkerumun di panggung terbesar, yakni Garuda Land.
Sedangkan dua panggung lainnya, Neon Jungle dan Cosmic Station, tampak lebih sepi. Beberapa dari party goers memilih duduk sambil mengobrol ketimbang berdiri menikmati alunan musik dari disjoki (DJ) yang sedang tampil.
Baca juga : Alunan Gamelan Bali Beri Keteduhan DWP 2017
Selain soal crowd atau keramaian, DWP 2017 lebih ketat dalam aturan penjualan minuman beralkohol. Ada selebaran yang bertuliskan bahwa penyelenggara hanya mengizinkan penjualan minuman beralkohol pada mereka yang mendapat gelang 21 plus.
Selain itu, penjualan minuman beralkohol juga baru boleh dilakukan di atas pukul 21.00 WIB. Ada juga ketentuan yang bertuliskan bahwa panitia berhak menolak menjual minuman beralkohol kepada pengunjung yang dinilai tampak berkelakuan tidak wajar.
Meski begitu, seiring dengan berjalannya waktu, animo party goers mulai naik saat waktu melewati pukul 21.00 WIB. Adapun beberapa DJ yang akan bermain menjelang tengah malam di antaranya R3hab, Marshmello, dan Tiesto.
Baca juga : DJ Dalam Negeri Ramaikan Pembukaan DWP 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.