Bens Leo: Yockie Suryo Prayogo Ikut Garap Karya-karya Abadi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com -- Pengamat musik Bens Leo menyebut bahwa Yockie Suryo Prayogo merupakan sosok yang berarti bagi industri musik Indonesia.

Menurut Bens, Yockie telah menghasilkan karya-karya yang abadi, antara lain, ikut menggarap album Badai Pasti Berlalu.

Hal itu diungkapkan oleh Bens ketika ditemui di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (5/2/2018).

"Ada satu catatan yang menarik. Mas Yockie di industri musik Indonesia sangat berarti, karena dia ikut menggarap album yang sangat terkenal, contohnya adalah Badai Pasti Berlalu," tutur Bens.

"Itu Mas Yockie sama Eros Djarot sama teman-teman dari (kelompok pemusik di) Pegangsaan (Jakarta Pusat) menggarap album itu dan album itu sampai saat ini dianggap salah satu album yang long lasting ya, dikenal panjang sekali di musik Indonesia," lanjutnya.

Baca juga: Fariz RM: Yockie Suryo Prayogo Bukan Sekadar Tokoh Musik

Selain Badai Pasti Berlalu, album Yockie yang berjudul Musik Saya Adalah Saya juga dianggap Bens sebagai tonggak sejarah, karena diyakini sebagai album dan pergelaran pertama di Indonesia yang memadukan rock dengan orkestra.

"Setelah sukses itu, semakin ke sini karya-karya dia bagus sekali. Dia juga pernah menggarap Musik Saya Adalah Saya, sebuah pergelaran rock dengan orkestra yang pertama kali," ucap Bens.

"Musik Saya Adalah Saya itu menunjukkan bahwa Yockie mencari pengakuan, 'Inilah karya saya yang harus diapresiasi.' Musik rock dan orkestra, itulah tonggak sejarah dalam industri musik kita, di mana Yockie perannya besar sekali," sambungnya.

Yockie Suryo Prayogo meninggal dunia pada Senin (5/2/2018) pukul 07.30 WIB dalam usia 63 tahun.

Baca juga: Yockie Suryo Prayogo Disebut Alami Pendarahan

Yockie pernah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena penyakit diabetes, sirosis, dan stroke.

Jenazahnya akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, siang ini.