KOMPAS.com - Saling memahami dan menghormati menjadi salah satu kunci keberhasilan boygroup SHINee mempertahankan eksistensi selama 10 tahun.
"Saya merasa bangga. Kami selalu bersama selama 10 tahun, hampir separuh hidup saya," kata Taemin dalam sebuah acara, Senin (11/6/2018).
Ia tidak memungkiri pada awal-awal SHINee terbentuk mereka kerap bertengkar karena perbedaan pendapat.
"Tetapi sekarang tanpa mengatakan sepatah kata pun kami sudah memahami yang lain. Saya ingin sekali menunjukkan kepada orang-orang betapa akrabnya kami," lanjut Taemin.
Boygroup SHINee melakukan debut pada 25 Mei 2008 di bawah naungan agensi besar, SM Entertainment.
Boygroup itu dibentuk dengan lima member atau personel, yakni Onew, Key, Minho, Jonghyun, dan Taemin.
Namun kini mereka tinggal berempat. Jonghyun meninggal dunia pada 18 Desember 2017 lalu akibat bunuh diri.
"Meskipun masing-masing memiliki kepribadian berbeda, kami selalu berusaha saling memahami dan menghormati," kata Minho.
Ia menambahkan, sikap-sikap itulah yang membuat mereka menjadi dekat dan mengenal satu sama lain dengan lebih baik.
"Kami semakin dekat seiring waktu dan ketika sedang tidak bersama kami merasa kesepian dan bosan," ucap Minho.
"Kami merasa bahagia ketika bersama-sama. Saya rasa itulah resep yang membuat kami bisa awet selama 10 tahun ini," lanjut Minho.
Kepergian Jonghyun yang tiba-tiba menjadi pukulan berat bagi SHINee dan para penggemar mereka yang biasa disebut Shawol.
Apalagi ketika itu SHINee dijadwalkan menggelar konser di Jepang pada Februari 2018. Itu merupakan konser pertama mereka setelah cukup lama vakum.
Namun Onew, Key, Taemin, dan Minho berhasil mengatasi kepedihan itu. Meskipun ada keharuan dan airmata karena Jonghyun tidak ada, SHINee berhasil mempersembahkan konser yang bagus.
Konser yang diadakan selama empat hari itu dihadiri sekitar 180.000 penonton.