JAKARTA, KOMPAS.com — Berperan sebagai tokoh ikonik Suzzanna, Luna Maya seakan membangkitkan kembali kengerian dan teror horror klasik. Terlebih wajah Luna dibuat sangat mirip dengan mendiang Suzzanna lengkap dengan tahi lalat di pipi.
Pada Senin (24/9/2018), Soraya Intercine Films merilis secara resmi poster film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur. Luna Maya, sutradara Anggy Umbara, dan produser Sunil Soraya mengungkap beberapa hal di balik layar film yang akan dirilis pada 15 November mendatang.
Luna Maya mengaku sangat gugup saat harus menhadapi para pewarta untuk menjelaskan terkait film terbarunya Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur yang ia bintangi.
“Jujur setiap kali press conference sudah biasa. Tapi sekarang deg-degan banget. Gugup sih terus terang,” ujar Luna dalam jumpa pers di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Bagi Luna ini adalah film dan tokoh paling menantang yang pernah ia mainkan.
“Ini peran besar karena tantangan berat dan perjalanan panjang. Beban membawa nama besar Suzzanna. Siapa yang tidak tahu Suzzanna,” ucap Luna.
Dua perias asal Rusia, yakni Tatiana Melkomova dari FX Design Group Int dan Peter Gorshenin, adalah sosok yang membuat Luna jadi Suzzanna. Dalam profilnya, Melkomova dan Gorshenin sudah pernah teribat dalam film-film Hollywood dalam departemen rias.
Luna bahkan diterbangkan ke Rusia untuk mencetak topeng prostetik khusus. Nantinya topeng itu ditempelkan di wajah Luna yang kemudian akan dibantu dengan make up penunjang.
Dibutuhkan waktu tiga jam untuk menyulap wajah Luna menjadi Suzzanna dengan bantuan topeng dan tata rias itu.
"Setiap hari saya harus duduk di kursi selama tiga jam, lumayan pegel, encok, yang tadinya hari pertama oke, lima puluh hari ini saya (punggung) sakit,” kata Luna.
Riasan itu juga harus beberapa kali diperbaiki karena prostetik itu hanya bertahan selama 12 jam.
“Apalagi kalau touch-up harus pelan-pelan, butuh kesabaran. Aku dilatih kesabaran," ungkapnya.
“Jadi kita kayak yang paling memungkinkan untuk mengubah itu ya intonasinya, bagaimana beliau berbicara. Caranya beliau berdialog, bagaimana ada lengkungannya, ada iramanya,” ujar Luna.