Agar acara semakin hangat, saya pun memanggil beberapa kawan penyair yang hadir saat itu untuk membaca puisi. Narudin, Monica, Nia Samsihono, Dhenok, dan Gunoto Sapari. Selanjutnya, saya masih bernyanyi sekira enam lagu tentang cinta, lingkungan hidup, dan kehidupan.
Usai menyanyikan lagu puisi "Yatim di Palu" karya Denny JA, acara seremoni penyerahan sumbangan sebesar 140 juta secara simbolik pun dilakukan. Sumbangan sebesar itu sebagian besar berbentuk ventura atau barang, selebihnua berbentuk uang untuk operasional kawan-kawan saya di lapangan.
Saya menerimanya dengan bahagia. Sebab saya membayangkan, anak-anak di tenda-tenda pengungsian tentu akan segera mendapatkan mainan baru, seragam baru, dan makanan bergjzi saat sumbangan yang didistribusikan oleh kawan-kawan Ikatan Wartawan Online di Sulteng segera terealisir tanpa birokrasi yang betbelit.
Sudah senja, saya pamit kepada kawan-kawan LSI, untuk meneruskan perjalanan bertemu dengan banyak orang lagi, untuk saya ketuk pintu hatinya, pintu rumahnya, pintu kantornya; dengan nyanyian dan cerita saya tentang cinta, alam, dan kehidupan.
Waktu terus berkejaran. Malam ini cukup tidur beberapa jam saja, sebab pkl 03.00 dini hari saya harus sampai di Cengkareng untuk mengejar penerbangan pesawat pkl. 05.00 pagi ke Palu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.