Meskipun hanya ditayangkan dalam waktu satu hari, namun film ini mampu menduduki jajaran atas film bioskop di beberapa negara pada hari itu.
Dikutip dari Deadline, Film A Head Full of Dreams menjadi box office pertama di Belanda, dan nomor dua di negara Inggris, Australia, dan Italia, sementara di Amerika menempati posisi kelima. Dengan jumlah penonton mencapai 300.000.
Film dokumenter ini mampu meraup pendapatan hingga 3,5 juta dolar atau lebih dari Rp 50 miliar hanya dalam waktu satu hari penayangan.
Padahal, infomasi resmi mengenai film ini baru diumumkan sebulan sebelum film tayang, tepatnya 12 Oktober 2018 melalui media sosial dan situs resmi Coldplay.
Ini menjadi bukti bahwa Coldplay benar-benar band besar yang memiliki penggemar tersebar di seluruh penjuru dunia.
Baca juga: Coldplay: Untuk Kita yang Merayakan Mimpi
Hal ini dibuktikan dengan berbagai ungkapan penggemarnya di Twitter yang berasal dari berbagai negara, misalnya Meksiko.
"Saya sudah melihat #AHFODFilm Coldplay dari Hermosillo, Meksiko dan saya menikmati setiap detik dilm itu. Saya teringat ketika mendengarkan 'Clocks' pada 2002 dulu, dan semenjak itu Coldplay menjadi band favorit saya di dunia. Saya harap dapat menikmati lagi 20 tahun atau lebih kebersamaan mereka. Terima kasih, Mat!" tulis akun @zach_Araiza.
Ada juga komentar yang datang dari negeri Brazil yang ditulis oleh @gabsrodriguees_.
"Kami meninggalkan bioskop dan kami menangis, tertawa, dan bergitu bergembira. Terima kasih banyak telah menjadikan kami satu keluarga. Kami sangat mencintaimu. Cinta dari Brazil!" tulisnya.
Komentar serupa juga datang dari banyak netizen lain, mulai dari Finlandia, Spanyol, Polandia, Perancis, Indonesia, Hungaria, dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.