Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komikus Ario Anindito, Penggambar Macan Cisewu di Punggung Deadpool

Kompas.com - 31/12/2018, 15:23 WIB
Ati Kamil

Editor

"Sometimes harus begadang sampai pagi, karena mesti ngobrol sama editornya, mesti diskusi sama agency, terutama sama editor sih. Tapi, di luar itu, sebenarnya enggak terlalu banyak kendala, karena eventhough they're such a big company, Marvel itu enggak rewel. Jadi, mereka tahu orang-orang yang direkrutnya itu profesional. Jadi, they're suppose to be able to do their jobs properly," kata lulusan S1 Jurusan Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung ini.

Walau pun kini sudah menjadi komikus untuk Marvel Comics, ia masih juga bekerja untuk DC Comics.

Kata Ario, hal ini diperbolehkan mengingat persaingan ketat yang sudah berlangsung selama ini.

Namun, kini ia memiliki tugas yang berbeda, yaitu sebagai desainer patung dan action figure.

Hingga kini, ia sudah banyak mendesain patung dan action figure beragam karakter, antara lain Wonder Woman, Joker, Harleyquinn, Batman, dan Cat Woman.

"Aku nge-desain ada dua tipe. Satu action figures, itu yang ada titik artikulasinya yang bisa dipose-posein, and the other one is statue. Statue itu sudah fixed position. Jadi, kayak patung yang biasa kita lihat di jalan-jalan gitu, jadi memang dia kaku. Skalanya 1 banding 6, which is around 30 cm atau 12 inches, dan skala 1 banding 4 itu lebih gede lagi,"  tuturnya.

Industri Komik Indonesia Berkembang Pesat
Mengenai industri komik di Indonesia, Ario Anindito mengatakan sudah berkembang dengan pesat, ditambah dengan kemunculan komik-komik daring.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, ia mengaku sulit untuk membuat atau memajang komiknya.

"Kepikirannya adalah komik cetak, which is it needs a lot of money, a lot of distribution, dan segala macem. Susah banget dulu waktu awal mulai, kalau ke publisher yang ternama, aku masih nobody, jadi susah juga aksesnya gitu," ucapnya.

Dengan adanya internet, menurut Ario, para seniman komik bisa belajar memalui tutorial dari YouTube atau website lain di internet.

Selain itu, industri komik di Indonesia juga ditunjang oleh para penerbit lokal yang bersedia menerbitkan komik baik secara fisik maupun komik daring melalui internet.

Selain memang harus profesional, menurut ia, komikus sangat penting menjaga kualitas dan menghargai proses. Tidak perlu terburu-buru untuk bisa menggambar setara komikus Marvel atau DC.

"Padahal, anatominya belum benar, gambar mukanya masih belum benar. Jadi, nothing instant menurut saya, semua harus melewati prosesnya, harus latihan dulu basic-nya. Semua harus dilewati, karena aku dan teman-temanku yang kerja di Marvel juga prosesnya juga enggak sebulan, dua bulan. Tapi, kami memang sudah suka gambar dari kecil, latihan gambar terus-terusan, sehingga akhirnya bisa sampai ke posisi yang sekarang," ujar pria yang juga berprofesi sebagai art director untuk iklan dan film di Indonesia ini.

Harapan Ario, jika kualitas karya anak bangsa kita terus dijaga dan dikembangkan, pelan tapi pasti bisa menjadi besar seperti industri komik di AS atau Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau