Bharatanatyam adalah tarian Tamil Nadu di India selatan. Tarian ini didasarkan pada cerita dari Natyashastra, sebuah risalah kuno yang ditulis oleh pendeta Bharata Murni yang telah diwariskan selama 2.000 tahun.
Pada awalnya, tarian ini dimainkan oleh wanita secara solo, yang banyak mengekspresikan kisah-kisah agama Hindu.
Gerakan tariannya ditandai oleh kaki yang tertekuk, sementara kaki satunya mengikuti ritme.
Sementara gerakan tangan meliuk-liuk secara simbolis untuk menceritakan kisah tertentu.
Selama abad ke-19 Bharatanatyam hanya boleh dimainkan di lingkungan kuil saja. Namun memasuki abad ke-20, banyak dipentaskan di tempat umum.
Kathakali berasal dari India bagian barat daya, di sekitar negara bagian Kerala. Seperti Bharatanatyam, Kathakali adalah tarian agama yang identik dengan kuil.
Biasanya tarian ini terinspirasi dari Ramayana dan cerita-cerita dari tradisi Shaiva, yang memuja dewa Siwa.
Dalam setiap pementasannya, dilakukan oleh anak laki-laki dan laki-laki dewasa (bahkan untuk peran wanita).
Para penari didandani dengan kostum dan tata riasnya yang rumit, dengan wajah yang dibuat agar terlihat seperti topeng yang dilukis. Dia juga memakai hiasan kepala yang besar.
Baca juga: Kisah Kuil Suci Sabarimala di India yang Terlarang bagi Perempuan
Tarian ini berasal dari Manipur, India bagian timur laut. Tarian ini berasal pada tradisi dan ritual rakyat negara itu, dan sering menggambarkan adegan-adegan dari kehidupan Dewa Krisna.
Tidak seperti beberapa lainnya, tarian yang lebih berirama. Manipuri ditandai dengan gerakan yang halus dan anggun. Gerakan tari awalnya dinamakan jogai yang berarti gerakan melingkar.
Penari wanita harus luwes dalam memainkan gerakan lengan dan tangan, sedangkan peran pria cenderung memiliki gerakan yang lebih kuat.
Biasanya Manipuri bisa disertai dengan nyanyian.